JAKARTA - Hyundai dikabarkan sedang mengembangkan Electric Vehicle (EV) yang lebih terjangkau dengan biaya yang dibanderol mulai dari 20.000 euro atau sekitar Rp306 juta saja.
Dalam wawancara terbaru dengan Automotive News Europe, Andreas Christoph dari Hyundai di Eropa mengatakan model model entry-level terbarunya akan menjadi "mini car bertenaga baterai" dengan harga 20.000 euro.
Menurut laporan Green Car Reports, model EV baru ini akan menjadi EV termurah dari yang termurah yang dijual Hyundai saat ini di Amerika Serikat, Kona Electric dengan harga 35.295 dolar AS atau Rp531 juta.
Meski demikian, Hofmann mengatakan bahwa pengembangan EV yang terjangkau ini akan membutuhkan banyak waktu sebelum akhirnya diluncurkan. Karena menurutnya, mobil mini dengan harga rendah tidak begitu menguntungkan, dan mobil listrik dapat menghadirkan tantangan teknis.
Belum jelas apakah model seperti itu akan menjadi bagian dari keluarga Ioniq atau bukan, karena sebelumnya perusahaan sudah meluncurkan beberapa model Ioniq 5 dan Ioniq 6.
BACA JUGA:
Ioniq 6 akan dibanderol dalam kisaran 55 juta won (Rp 630 juta) hingga 65 juta won (Rp744 juta) di pasar Korea Selatan. Sedangkan di Indonesia baru tersedia Ioniq 5. Sedangkan model Ioniq berikutnya adalah SUV tiga baris Ioniq 7, yang menurut Hofmann itu dirancang untuk dijual AS, tapi juga akan dijual di Eropa.
Sebagai tambahan, EV termurah yang saat ini dijual di AS adalah Nissan Leaf dan Chevrolet Bolt EV, keduanya dibanderol dengan harga mulai dari kisaran pertengahan 20.000 dolar AS (Rp300 juta).