Duh! Tulis Kata "Loser" di Twitter Munculnya Akun Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Sumber: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Di saat euforia kemenangan Joe Biden menjadi presiden terpilih dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2020. Sayangnya capres petahana Donald Trump belum mau menerima kekalahannya tersebut. 

Di sisi lain, banyak pengguna Twitter yang mendapati akun Donald Trump muncul di urutan teratas pada pencarian orang dengan mengunakan kata "loser". Demikian pula ketika warganet coba menelusuri kata "winner" yang kemudian menampilkan Joe Biden dan Kamala Harris dalam hasil pencariannya. 

Hasil pencarian Twitter (Buzzfeed)

Banyak pihak yang berspekulasi hasil penelusuran tersebut dibuat oleh Twitter. Namun menurut juru bicara Twitter, hal tersebut terjadi karena aktivitas platform yang mengkurasi kata-kata tertentu yang kemudian dikaitkan satu sama lainnya hingga mengarah ke pencarian semacam itu. 

"Jika sebuah akun sering disebutkan di samping istilah tertentu, mereka dapat muncul secara algoritma bersama sebagai sebuah asosiasi. Asosiasi ini bersifat sementara dan selalu berubah berdasarkan cara orang menge-Tweet," kata juru bicara Twitter seperti dikutip dari Buzzfeed, Senin, 9 November.

Fenomena serupa juga terjadi di Google saat orang menelusuri kata "winner". Dalam mode penyamaran atau incognito, hasil pencarian pertama akan terisi otomatis dengan "winner of election 2020".

Sejauh ini Twitter telah menggiring penggunanya ke kolom pencarian yang berisi kumpulan berita dan trending topic terkait hasil Pilpres AS 2020. Demikian juga dengan Facebook, Instagram dan YouTube yang telah memperbarui laman informasi kemenangan Joe Biden

Sejatinya ini bukan kali pertama warganet menemukan penelusuran akun Donald Trump dengan kata-kata tertentu. Sejumlah penggguna Twitter juga pernah menemukan akun Trump yang muncul di pencarian teratas kolom orang saat menuliskan kata 'racist'.

Pencarian kata rasist di Twitter

Di sisi lain, karena Trump yang kalah dari Joe Biden dalam Pilpres AS 2020. Artinya Donald Trump juga akan kehilangan hak istimewanya di Twitter, yang memungkinkan akun seperti Trump dan presiden di seluruh dunia memiliki kebijakan untuk dilindungi. 

Keistimewaan tersebut mencakup hak menyampaikan informasi atau newsworthy dengan bebas, tanpa khawatir dengan penangguhan atau pencekalan dari Twitter jika kicauan tersebut melanggar aturan. Namun dengan kalahnya Trump, tentunya jika dikemudian hari dirinya ketahuan melanggar, Twitter bisa saja akan membekukan akun tersebut sewaktu-waktu.