JAKARTA – Musim panas tahun ini telah memunculkan gelombang panas yang menghantam sejumlah negara. Beberapa wilayah baik di Amerika Serikat dan Inggris, mengalami suhu panas yang lebih dari biasanya.
Kondisi ini membuat masyarakat, di kantor atau perumahan, terpaksa menghidupkan pendingin udara atau AC. Hal itu membuat lonjakan akan permintaan daya listrik di sejumlah wilayah.
Lonjakan listrik ini membuat sejumlah fasilitas teknologi harus mengalah, karena alokasi listrik lebih banyak diperlukan untuk perumahan.
Pusat data Google Cloud di London terpaksa menghadapi pemadaman listrik pada Selasa, 19 Juli, seperti terungkap di halaman status unit Alphabet Inc. Ini juga disebabkan suhu di Inggris melonjak ke rekor tertinggi, dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:
Google Cloud mengatakan itu adalah kegagalan "berhubungan dengan pendinginan" di salah satu gedung dan dimulai pada pukul 13:13 ET (6:13 siang BST).
"Sekelompok kecil" pelanggan terpengaruh, menurut pembaruan di halaman status. Sebagian dari masalah ini masih berlanjut.
Dilaporkan Reuters, di Inggris mencatat hari terpanasnya pada Selasa, dengan suhu melebihi 40C ketika gelombang panas yang mencengkeram Eropa semakin intensif. Ini juga memaksa rel kereta untuk melengkung dan memicu serentetan kebakaran di seluruh London.