Ilmuwan Amerika Temukan Dokumen Angkatan Udara AS yang Akan Tempatkan ICBM di Terowongan Bawah Tanah
Ilustrasi rudal balistik antarbenua LGM-35A Sentinel (foto: Reuters)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah dokumen yang baru-baru ini dirilis oleh Angkatan Udara AS menunjukkan berbagai alternatif untuk menerjunkan rudal balistik antarbenua LGM-35A Sentinel atau ICBM di masa depan. 

Federation Of American Scientist (FAS) adalah yang pertama kali menemukan dokumen tersebut. FAS menjelaskan pada tanggal 1 Juli, Angkatan Udara menerbitkan Draf Pernyataan Dampak Lingkungan (EIS) untuk program penggantian ICBM yang diusulkan, yang sebelumnya dikenal sebagai Ground-Based Strategic Deterrent (GBSD) dan sekarang dengan nama barunya, “Sentinel.”

Rancangan EIS sangat ditunggu-tunggu oleh pemangku kepentingan lokal, kamar dagang, kontraktor, dan warga sekitar. Pemerintah biasanya melakukan EIS setiap kali program federal berpotensi mengganggu pasokan air lokal, transportasi, sosial ekonomi, geologi, kualitas udara, dan faktor terkait lainnya.

Berdasarkan yang ditemukan FAS, Daftar EIS mencatat bahwa Angkatan Udara menilai dua alternatif yang menarik dan agak akrab untuk mendasarkan rudal baru di terowongan bawah tanah dan di silo danau dalam. 

Opsi terowongan ini sudah pernah dibahas sebelumnya, tapi belum ada perincian soal menempatkan, merancang, menggali, mengembangkan, dan memasang infrastruktur pendukung penting seperti sistem kereta api dan fasilitas peluncuran untuk berbagai jalur bawah tanah terowongan yang kemungkinan akan membentang ratusan mil ini.

Opsi kedua adalah mendasarkan ICBM ke dalam silo danau. Konsep ini dijuluki sebagai "Hydra". Menariknya menurut FAS, ini menimbulkan pertanyaan teoritis apakah Angkatan Udara masih akan mempertahankan kendali atas misi ICBM, mengingat rudal itu akan berada di bawah air.

Ketika mempertimbangkan mode pangkalan alternatif untuk Sentinel ICBM, Angkatan Udara menghilangkan kedua konsep tersebut karena larangan biaya, dan kurangnya kepercayaan bahwa rudal akan aman dan terjamin dalam kasus pangkalan bawah air. 

Kekhawatiran ini juga muncul dalam studi tahun 1980, bahwa Pentagon mengakui kemungkinan bahwa musuh AS dan aktor non-negara “juga akan terlibat dalam perburuan Hydra. Rudal apapun dapat dihancurkan atau ditarik (dicuri) di waktu senggang.” 

Selain mengungkapkan detail menarik tentang alternatif yang dipertimbangkan untuk program Sentinel, Draf EIS juga menyoroti komentar publik yang menyarankan bahwa "opsi yang paling bertanggung jawab terhadap lingkungan" hanyalah pengurangan inventaris Minuteman III. Namun, Angkatan Udara AS menolak berkomentar akan hal tersebut.