Bagikan:

JAKARTA - Korea Utara (Korut) diprediksi dapat melakukan uji coba nuklir antara 16 Oktober hingga 7 November, menjadi yang pertama sejak tahun 2017, menurut kantor berita Korea Selatan (Korsel) Yonhap, mengutip anggota parlemen yang mendapat pengarahan dari badan intelijen nasional.

Persiapan untuk uji coba nuklir telah selesai di terowongan uji Punggye-ri Korea Utara, di mana Pyongyang melakukan enam uji coba nuklir bawah tanah dari tahun 2006 hingga 2017, kantor berita melaporkan, mengutip legislator yang diberi pengarahan oleh Badan Intelijen Nasional (NIS).

Waktu tes kemungkinan akan ditentukan oleh peristiwa yang terjadi pada sekutu utama Korea Utara, China dan saingan terbesarnya, Amerika Serikat, Yonhap melaporkan, seperti melansir Reuters 28 September.

"NIS mengatakan jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir, itu bisa terjadi antara Kongres Partai (Komunis) ke-20 China pada 16 Oktober dan pemilihan paruh waktu AS pada 7 November," seorang legislator, Yoo Sang-bum, mengatakan kepada kantor berita.

Dua pekan lalu, Korea Utara merilis poster propaganda baru, menampilkan rudal balistik berujung nuklir, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, setelah Pyongyang menyusun kebijakan nuklirnya dalam undang-undang baru.

Poster-poster itu menggarisbawahi perlunya "membuat angkatan bersenjata Republik lebih kuat, dengan memberikan prioritas utama pada pembangunan kapasitas pertahanan nasional."

Ini adalah pertama kalinya dalam sekitar lima tahun poster baru menampilkan senjata nuklir, menurut situs web NK News.

Pada tahun 2018, Korea Utara menghapus banyak poster bertema anti-Amerika dan militer, saat Kim terlibat dalam pertemuan puncak dengan Presiden AS saat itu Donald Trump dan para pemimpin dunia lainnya.

Foto-foto yang dirilis oleh KCNA menunjukkan poster-poster itu tidak menyebut Amerika Serikat, tetapi menampilkan sejumlah rudal terbaru Korea Utara, termasuk rudal balistik antarbenua Hwasong-15 dan Hwasong-17 (ICBM).