Penumpang Singapore Airlines Klaim Bawa Bom: Pesawat Dikawal Jet Tempur F-16, Langsung Ditahan saat Mendarat
Ilustrasi armada Singapore Airlines. (Wikimedia Commons/ken H)

Bagikan:

JAKARTA - Polisi menangkap seorang pria berusia 37 tahun dalam penerbangan Singapore Airlines, setelah dia diduga menyerang awak kabin dan mengklaim memiliki bom di tas jinjingnya, kata polisi pada Hari Rabu.

Melansir CNA 28 September, polisi mengatakan pada pukul 2.40 pagi ada dugaan ancaman bom di pesawat SQ33 dari San Francisco ke Singapura.

Pria itu ditahan oleh kru, dan polisi kemudian menangkapnya karena membuat ancaman palsu atas tindakan teroris, serta karena diduga mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Singapore Airlines mengatakan penumpang yang 'nakal' itu diduga 'menyerang' awak kabin.

Pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Changi sekitar pukul 05.50, di bawah pengawalan jet tempur F-16C/D Angkatan Udara Republik Singapura, kata polisi.

Pesawat itu kemudian meluncur ke teluk terpencil untuk pemeriksaan keamanan dan penumpang diserahkan ke polisi bandara, kata Singapore Airlines.

Setelah pemeriksaan keamanan selesai, pesawat ditarik ke Terminal 3.

Data dari situs pelacakan lalu lintas udara Flightradar24 menunjukkan, pesawat berputar-putar sebelum turun menuju Singapura. Tidak ada penundaan kedatangan yang ditunjukkan, dengan waktu penerbangan tercatat 16 jam dan 25 menit.

Personil dari Divisi Polisi Bandara dan Kelompok Pertahanan Kimia, Biologi, Radiologi dan Bahan Peledak berada di lokasi untuk menyelidiki klaim penumpang, kata Kementerian Pertahanan (MINDEF) dalam sebuah unggahan Facebook pada Hari Rabu.

Ancaman bom kemudian diverifikasi sebagai palsu, kata MINDEF.

Semua penumpang dan awak turun secara normal pada pukul 09.20, kata maskapai itu.

"Singapore Airlines meminta maaf kepada semua pelanggan yang terkena dampak atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh insiden ini. Kami membantu pelanggan kami dengan pemesanan ulang untuk koneksi selanjutnya yang mungkin mereka lewatkan," sebut maskapai itu dalam pengumuman.

"Kami membantu pihak berwenang dengan penyelidikan mereka dan menyesal bahwa kami tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut," lanjut maskapai.

Terkait hal ini, pihak kepolisian tengah melakukan investigasi.