Pilpres AS dan Kekhawatiran Bos Facebook Mark Zuckerberg
Ilustrasi Pilpres AS (Raga Granada/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Warga Amerika Serikat mulai menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan presiden AS. Facebook pun sebagai raksasa media sosial untuk sementara waktu akan menghilangkan beberapa fiturnya agar mengurangi misinformasi selama Pilpres AS berlangsung.

Nyatanya, Pilpres AS tahun 2020 memang jadi sedikit berbeda karena pandemi Corona. Ada banyak pemilih yang akan memberikan suaranya lewat pos untuk menghindari antrean di TPS.

Dampaknya, penghitungan suara juga akan menjadi lebih lambat. Sekali pun kedua kandidat yang bertarung seperti Donald Trump dan Joe Biden tentu baru akan mengumumkan kemenangannya di malam hari setelah proses pemilu, berdasarkan hasil Quickcount.

Melansir Business Insider, pengguna Instagram di AS untuk sementara waktu tak bisa menggunakan tab 'terbaru' (recent) dari laman hashtag. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi penyebaran informasi yang salah terkait pemilu.

"Kami melakukan ini untuk mengurangi penyebaran konten yang berpotensi bahaya secara real-time yang dapat muncul saat pemilu," kata Instagram dalam cuitan Twitter yang dilansir VOI, Selasa, 3 November.

Keputusan tersebut muncul setelah adanya kekhawatiran dari CEO Facebook, Mark Zuckerberg akan meningkatkan risiko kerusuhan warga di AS efek dari pemilu AS. Terlebih media sosial seperti Facebook maupun Instagram dapat menjadi tempat penyebaran misinformasi.

"Saya khawatir dengan bangsa kita yang begitu terpecah belah dan hasil pemilu yang berpotensi memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk diselesaikan, ada risiko kerusuhan sipil di seluruh negeri," kata Zuckerberg.

Facebook menurut Mark Zuckerberg akan melakukan berbagai langkah, termasuk membantu warga untuk menyalurkan hak suaranya, menyediakan informasi akurat tentang Pilpres, melarang iklan politik seminggu sebelum Pilpres, memblokir iklan yang bertujuan delegitimasi hasil Pilpres AS 2020 dan lain-lain

Dijelaskan Mark, Facebook sendiri telah menyediakan kanal Voting Information Centre untuk masyarakat AS yang ingin mengetahui hasil Pilpres AS 2020 secara resmi. Facebook juga mengarahkan pengguna ke sumber informasi resmi terkait Pilpres AS.

"Jika ada kandidat mencoba mendeklarasikan kemenangan sebelum ada hasil pemilu, kami akan menambahkan label ke postingan mereka dan memberitahu pengguna kalau hasil pemilu belum keluar, dan mengarahkan mereka ke hasil pemilu resmi," kata Zuckerberg di halaman Facebook-nya.