Tidak Ada Negara yang Bisa Hentikan Revolusi <i>Cryptocurrency</i>, Kata Anggota Parlemen Inggris Matt Hancock
Inggris dukung kripto dan teknologi blockchain. (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Di tengah rontoknya pasar keripto dalam beberapa bulan terakhir tidak menyurutkan dukungan dari sejumlah kalangan. Salah satu anggota parlemen Inggris Matt Hancock menyatakan bahwa cryptocurrency adalah bagian dari revolusi keuangan.

Kendati market kripto ambruk, dia menekankan bahwa revolusi cryptocurrency tidak bisa dibendung oleh siapa pun termasuk negara. Hancock menyerukan peraturan kripto.  

"Saya benci ide menggurui regulator yang memberi tahu orang-orang apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan dengan uang mereka," kata Hancock.

Matt Hancock merupakan anggota parlemen Konservatif dan mantan menteri kesehatan Inggris. Dia menegaskan pentingnya kerangka peraturan bagi industri kripto.  

“Tidak ada negara yang bisa menghentikan revolusi ini. Kita hanya dapat memilih apakah itu terjadi di pantai kita atau terjadi pada kita dari tempat lain,” tambahnya.

Selain itu, anggota parlemen menambahkan bahwa Inggris yang berencana menjadi pusat kripto dinilai akan berhasil “merangkul teknologi baru.”

Oleh karenanya, kerangka peraturan kripto harus bersifat liberal. Ini ditujukan supaya industri kripto bisa berkembang di negara tersebut. Lebih lanjut dia mengkritik regulator saat ini yang terlalu banyak “menggurui” para investor. Kemudian dia menyatakan bagaimana peran regulator bagi industri kripto.

“Tugas regulator adalah memastikan ada informasi berkualitas tinggi dan pasar berfungsi secara efektif,” tegas anggota parlemen. “Apa kewenangan negara untuk memberi tahu mereka apa yang bisa dan tidak bisa mereka investasikan? Saya pikir itu sangat menggurui.”

Hancock merupakan salah satu anggota parlemen yang vokal mendukung kripto. Di acara pertemuan kripto London Crypto Club pada April lalu dia menyatakan: “Jika kita mendapatkan regulasi yang benar, crypto tidak hanya akan mempercepat pertumbuhan tetapi membuat sistem keuangan lebih transparan dan mengurangi kejahatan. Kita harus memahami dan memanfaatkan potensi teknologi baru, bukan takut dan menghindari kekuatan pengganggunya.”

Selain itu, Hancock juga tidak terpengaruh oleh keruntuhan kripto Terra (LUNA) dan stablecoin Terra USD (UST) yang terjadi beberapa waktu lalu.

“Kehancuran Luna dan tekanan pada stablecoin lainnya berfungsi sebagai pengingat bahwa cryptocurrency masih merupakan mata uang dan aturan keuangan kuno masih berlaku.”

Kendati market kripto mengalami penurunan, Hancock memaparkan bahwa teknologi blockchain yang mendasari kripto sangat kuat. Hanya saja kondisi market kripto saat ini serupa dengan bubble dot-com yang terjadi pada akhir tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an.

“Teknologi yang mendasarinya sangat kuat ... Hanya karena gelembung dot-com jatuh pada tahun 2001, kami tidak mendiskreditkan internet sebagai teknologi,” pungkasnya.

Selain itu dia mengakui belum menginvestasikan dananya ke mata uang kripto. Hancock hanya ingin kebebasan berpendapat terkait aset digital tanpa adanya konflik kepentingan yang melingkupinya.

Bulan lalu, pemerintah Inggris mengumumkan rencana untuk mendukung adopsi kripto. Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak juga mengungkapkan beberapa inisiatif pada bulan April bagi Inggris untuk menjadi pusat kripto global, mengatur stablecoin, dan untuk Royal Mint untuk membuat seni digital NFT. Ini merupakan dukungan kuat dari pemerintah Inggris terkait kripto dan teknologi yang mendasarinya, yakni Blockchain.