Kripto Rontok Bikin Industri Ambruk, Bank of England Berharap Teknologi Blockchain Tetap Bertahan

JAKARTA – Pasar kripto tengah bergejolak setelah beberapa minggu mengalami penurunan harga. Fenomen booming-nya mata uang kripto disebut-sebut serupa dengan gelembung dotcom yang terjadi pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Penurunan pasar kripto mengguncang industri cryptocurrency. Sejumlah bursa kripto telah memangkas karyawannya.

Deputi Gubernur Bank of England (BOE), Sir Jon Cunliffe, menyampaikan bahwa bisnis kripto yang mampu bertahan di masa-masa guncangnya pasar kripto saat ini akan memiliki pengaruh besar pada tahun-tahun mendatang.

Sekitar lebih dari 2 triliun dolar AS telah lenyap dari total kapitalisasi pasar cryptocurrency sejak November 2021. Sir Jon Cunliffe menyatakan itu serupa dengan ketika bubble dotcom terjadi yang telah melenyapkan 5 triliun dolar AS. Namun sejumlah perusahaan yang mampu bertahan di masa itu, kini punya peran dominan dalam industri. Sir Jon menyebutkan Amazon dan eBay sebagai contohnya.

“Banyak perusahaan pergi, tetapi teknologinya tidak hilang. Itu kembali 10 tahun kemudian, dan mereka yang bertahan - Amazon dan eBay - ternyata menjadi pemain dominan,” ujar Deputi Gubernur Bank sentral Inggris itu.

Pernyataan eksekutif BOE itu cukup mengejutkan. Sebelumnya, dia memperingatkan bahwa pasar kripto yang tumbuh cepat pada akhirnya akan mempengaruhi pasar lain, terutama mengingat 2,3 juta orang Inggris telah berinvestasi dalam cryptocurrency termasuk Bitcoin.

Market kripto tidak sendirian mengalami keruntuhan, Wall Street juga mengalami hal yang sama. Dalam beberapa bulan terakhir, sentimen negatif melanda ekonomi global karena inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga.

Lebih lanjut, Sir Jon menyatakan bahwa tahun ini merupakan tahun yang menyakitkan bagi investor cryptocurrency. Namun, dia optimis pada masa depan mata uang kripto dan teknologinya.

“Apa pun yang terjadi selama beberapa bulan ke depan pada aset kripto, saya berharap teknologi kripto dan keuangan akan terus berlanjut. Ini memiliki kemungkinan efisiensi besar dan perubahan struktur pasar,” kata petinggi bank sentral Inggris.