Bagikan:

JAKARTA – Di tengah hingar bingar investasi kripto di kalangan masyarakat global, tidak sedikit yang menjadikan kripto sebagai investasi jangka pendek karena volatilitas harganya. Di sisi lain, tidak sedikit pula yang menjadi kripto sebagai tabungan untuk pensiun di hari tua.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen berpendapat sebaliknya. Dia tidak merekomendasikan Bitcoin sebagai bagian dari investasi untuk pensiun. Yellen menyatakan bahwa berinvestasi di kripto terlalu riskan.

“Ini (kripto) bukan sesuatu yang saya rekomendasikan kepada kebanyakan orang yang sedang menabung untuk masa pensiun mereka... Bagi saya ini adalah investasi yang sangat berisiko,” kata Yellen dalam sebuah acara yang membahas perizinan kripto sebagai opsi investasi.

Selain Yellen, perusahaan layanan keuangan multinasional Fidelity memperingatkan pihak-pihak yang mengampanyekan perizinan kripto sebagai bagian dari rencana pensiun. Fidelity mengikuti panduan yang diluncurkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS (DOL).

Ali Khawar selaku perwakilan dari pihak DOL menyatakan bahwa mereka “sangat prihatin dengan apa yang telah dilakukan Fidelity.” Dia menekankan, “cryptocurrency dapat menghadirkan risiko serius bagi tabungan pensiun.”

Pandangan tersebut diamini oleh Yellen. Selanjutnya Menkeu AS menyatakan “itu adalah hal yang masuk akal.”

Upaya Departemen Tenaga Kerja untuk membatasi orang Amerika memasukkan kripto ke dalam dana pensiun telah menuai kemarahan dari sejumlah anggota parlemen yang pro cryptocurrency. Senator AS Tommy Tuberville yang tidak setuju DOL membatasi jenis investasi yang dapat dipilih investor sebagai bagian dari tabungan dana pensiun.