Bagikan:

JAKARTA – Di tengah peluncuran token LUNA 2.0 dan upaya pengembang memulihkan ekosistem Terra, bos Binance Changpeng Zhao mengaku skeptis terhadap upaya tersebut, dilansir dari Cointelegraph.

“Saya mencoba untuk tidak memprediksi apa yang akan dilakukan masyarakat. [...] Banyak yang skeptis. Saya salah satu dari mereka,” ungkap CZ dalam wawancara eksklusif dengan Cointelegraph.

Mengenai keruntuhan stablecoin TerraUSD (UST), CZ melontarkan kritikan karena tim pengembang token tersebut, Terraform Labs, tidak menangani krisis dengan benar dan itu menunjukkan sebagai bukti lemahnya proyek tersebut sehingga menyebabkan crash.

Kendati begitu, platform perdagangan kripto Binance sendiri masih turut serta dalam memperdagangakan LUNA 2.0 dan pembagian airdrop-nya. Terlepas dari kritikan CZ, Binance sendiri berupaya membantu para pengguna platform yang terdampak akibat anjloknya harga LUNA.

“Kami masih perlu memastikan kesinambungan akses masyarakat terhadap likuiditas. [...] Kita harus mendukung rencana kebangkitan itu dengan harapan bisa berhasil,” ungkapnya.

Bos Binance itu berpendapat bahwa keruntuhan Terra harus menjadi peringatan bagi proyek-proyek lain yang mengandalkan model bisnis yang tidak berkelanjutan dan hanya mengandalkan insentif besar.  

“Kita harus benar-benar melihat mereka secara mendasar untuk mengukur bahwa lebih banyak pendapatan, lebih banyak pendapatan yang dihasilkan daripada hanya pembayaran insentif,” ujar CEO Binance.