LUNA 2.0 Anjlok, Akun Twitter Do Kwon Diprivate, Fatman Tuding Terraform Labs Punya “Dompet Bayangan”

JAKARTA – Upaya pendiri Terra, Do Kwon, dalam memulihkan ekosistem Terra pasca kolapsnya stablecoin algoritmik USDTerra (UST) dan Terra (LUNA) beberapa waktu lalu telah menuai kritikan dari sejumlah pihak.

Bos Binance Changpeng Zhao sendiri menyatakan bahwa LUNA “cacat desain.” Selain itu, sosok yang kerap disapa CZ itu mengaku skeptis pada pemulihan Terra.

Sejak peluncuran LUNA 2.0, harga token tersebut turun tajam hingga 53,3 persen dalam satu pekan terakhir. Coingecko melaporkan harga LUNA 2.0 diperdagangkan di level Rp45.756 pada pukul 14.55 WIB, Kamis 9 Juni 2022.

Anjloknya harga token LUNA yang baru itu tidak terlepas dari sentimen negatif yang mengintainya. Pasalnya, peristiwa anjloknya harga UST dan LUNA hingga lebih dari 99 persen menyebabkan berkurangnya kepercayaan para investor terhadap token yang diluncurkan Terraform Labs.

Sementara itu, seorang whistelblower yang menggunakan nama akun Twitter Fatman menyebut bos Terra Do Kwon memiliki dompet bayangan. Pada 7 Juni kemarin Do Kwon mengunci akun Twitter-nya sehingga tidak bisa diakses umum.

Sementara Fatman terus menuduh Terraform Labs dan Do Kwon melakukan manipulasi. Sehari sebelum Do Kwon private akun Twitternya, Fatman menyatakan bahwa TFL menyimpan token LUNA baru di dompet digital rahasianya.

“Do Kwon telah menyatakan berkali-kali bahwa TFL (TerraformLabs) tidak memiliki token LUNA baru, menjadikan Terra 2 'milik masyarakat'. Ini adalah kebohongan langsung yang sepertinya tidak dibicarakan oleh siapa pun. Faktanya, TFL memiliki 42 juta LUNA, senilai lebih dari $200 juta, dan mereka berbohong,” tulis Fatman di postingan Twitter.

Lebih lanjut Fatman mengungkapkan bahwa Terraform Labs memiliki 5 dompet bayangan. Kelima dompet digital tersebut menyimpan 42,81 juta token LUNA 2.0. Tidak berhenti sampai di situ, Fatman menilai selain kelima dompet tersebut masih banyak dompet lainnya yang berisi token baru LUNA.

“[Do Kwon] menggunakan dompet bayangannya untuk menyetujui *proposalnya sendiri* melalui manipulasi tata kelola (TFL tidak seharusnya memilih), memberi tahu semua orang bahwa itu akan menjadi rantai milik komunitas, dan kemudian memberi skor sembilan digit kepada dirinya sendiri. Ini hanya dompet yang terverifikasi – ada banyak lainnya,” ujar Fatman dalam postingannya.