JAKARTA – Di tengah turunnya harga Terra (LUNA) lebih dari 90 persen dalam beberapa hari lalu memaksa pendiri Terraform Labs, Do Kwon, untuk bekerja keras demi memulihkan ekosistem LUNA.
Kwon menyatakan bahwa Terraform Labs akan mengajukan proposal tata kelola baru pada 18 Mei. Dia bermaksud membuka hard-fork blockchain Terra LUNA. Apabila hard-fork tersebut disahkan, maka blockchain LUNA terbaru itu akan mulai ditayangkan pada 27 Mei mendatang.
Dalam proposal tersebut, token LUNA baru akan dikirimkan ke pemegang token LUNA Classic (LUNC) dan pemegang UST, serta pengembang penting dari blockchain Terra Classic.
Mereka juga akan menghapus alamat dompet Terraform Labs, terra1dp0taj85ruc299rkdvzp4z5pfg6z6swaed74e6. Ini ditujukan supaya Terra menjadi jaringan yang dikendalikan oleh komunitas sepenuhnya.
BACA JUGA:
Pasokan LUNC yang diusulkan dibatasi pada 1 miliar, dengan 25 persen masuk ke kumpulan komunitas, 5 persen ke pengembang penting, dan 70 persen ke pemegang LUNC dan UST di berbagai snapshot acara di bulan Mei, dilansir dari Cointelegraph.
Lembaga yang menjaga ekosistem Terra, Luna Foundation Guard (LFG) memaparkan bahwa mereka menggunakan sebagian besar cadangan mata uang kriptonya untuk mempertahankan peg-UST dalam aksi jual yang terjadi besar-besaran dalam beberapa hari terakhir.
Sejumlah upaya dilakukan pengembang Terra LUNA untuk memulihkan stablecoin algoritmik Terra UST ke posisi semula. Hal tersebut mendapat dukungan dari sejumlah pihak penting dari industri kripto termasuk bos Binance Changpeng Zhao dan pendiri Ethereum Vitalik Buterin, serta pendiri TRON Justin Sun.
