Bagikan:

JAKARTA - Asteroid besar yang ditaksir memiliki ukuran seperti menara Big Ben di London akan melewati Bumi pekan ini. Dijuluki TGI 2020, batuan luar angkasa itu akan terbang dengan aman melewati Bumi pada Kamis, 22 Oktober pukul 10.49 EST malam.

Mengutip Fox News, Selasa 20 Oktober, menurut para peneliti Pusat Studi Objek Dekat NASA, mereka memperkirakan TGI 2020 bergerak dengan kecepatan sekitar 30.700 mil per jam dan akan terbang melewati planet ini dengan jarak lebih dari 7 juta mil jauhnya.

Asteroid ini digolongkan sebagai asteroid Apollo, yang merupakan batuan luar angkasa, di mana ia melintasi orbit Bumi saat mereka melewati ruang angkasa.

TGI 2020 sebenarnya pernah melintasi Bumi pada 20 April 2013 lalu, dan diperkirakan tidak akan mendekati Bumi lagi hingga 6 Februari 2024. Sayangnya, perkiraan itu meleset justru asteroid tersebut mendekat lebih cepat.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa TGI 2020 memiliki lebar antara 154 dan 360 kaki. Saat ini, tim astronom NASA tengan melacak sekitar 2.000 asteroid, komet, dan objek lain yang bisa terbang dekat dengan Bumi.

NASA menyatakan benda-benda langit itu dikategorikan sebagai Near Earth Objek (NEO) yang berpotensi berbahaya, dan didefinisikan sebagai objek luar angkasa yang berada dalam 0,05 unit astronomi dan berukuran diameter lebih dari 460 kaki.

Menurut laporan 2018 yang dikumpulkan oleh Planetary.org, ada lebih dari 18.000 NEO di Tata Surya. Pada Agustus lalu, asteroid seukuran truk diketahui terbang dalam jarak 2.000 mil dari Bumi, yang terdekat yang pernah tercatat. Itu terlewatkan oleh NASA sampai ia terbang melewati planet ini.

Kebanyakan asteroid tidak akan bersentuhan dengan atmosfer Bumi, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, asteroid dapat menyebabkan masalah bagi sistem cuaca.

Pada 2018 lalu, NASA telah meluncurkan rencana sebanyak 20 halaman yang merinci langkah-langkah yang harus diambil Amerika Serikat (AS) untuk lebih siap menghadapi NEO, seperti asteroid dan komet yang datang dalam jarak 30 juta mil dari planet ini.

Sayangnya, AS saat ini lebih berfokus mengirimkan orang ke Bulan dan Planet Mars ketimbang mengurusi asteroid yang memiliki dampak lebih besar terhadap makhluk hidup di Bumi.

Hal serupa pun diakui juru bicara NASA, Jim Bridenstine yang mengatakan pada April 2019 bahwa serangan asteroid bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng dan mungkin merupakan ancaman terbesar bagi Bumi.