Bagikan:

JAKARTA  - Sinarmas Land hadirkan mobil listrik otonom atau autonomous electric vehicle (Navya Otonom) yang pertama kali di Mall QBig BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. 

CEO Digital Tech Ecosystem dan Development, Irawan Harahap mengatakan ide awalnya menghadirkan kendaraan listrik tanpa awak tersebut, lantaran ingin mengubah tempatnya menjadi gambaran kota pintar masa depan di Indoneisa atau Smart City. Ia berharap ini menjadi inspirasi bagi kota-kota lain untuk mengikuti inovasi tersebut.

“Diskusinya tahun lalu, 2021,  waktu pas COVD-19 kita banyak diskusi. Kita lakukan, BSD ini sebagai network provider kita bangun juga satu kawasan untuk menambah value Indonesia,” kata Irawan kepada VoI, Jumat, 27 Mei. 

“Jadi ide awalnya mendirikan BSD City ini  untuk dijadikan sebagai test byrd bagi teknologi apapun, future technology, dan bisa jalan, artinya, Indonesia siap untuk teknologi masa depan,” sambungnya.

 CEO Digital Tech Ecosystem dan Development, Irawan Harahap (foto:  jehan/voi)

Dalam kesempatan ini, Irawan memastikan kendaraan listrik tanpa sopir ini diresmikan pada Jumat, 20 Mei.  Saat itu pihaknya juga telah uji coba soal mesin tersebut. Hasilnya tidak ada kendala dalam mobil listrik tanpa awak itu.

Bahkan pihaknya juga mengundang Kepala Ibu Kota Nusantara (IKN). Tujuannya untuk melihat langsung regulasi pada mobil kendaraan tersebut.

“2-3 minggu sebelum launching, dan itu sudah di-testing dan commitioning. Alhamdulillah lancar, jadi tidak ada satu kendala yang berarti (Mobil listrik tersebut). Kita undang Kepala IKN, karena berkaitan dengan regulasi yang belum ada, bener-bener pure tanpa awak jadi tanpa sopir apalagi ini baru jenisnya,” katanya.

Irawan merencanakan akan menghadirkan kendaraan listrik tanpa awak itu di kawasan  BSD Green Office Park, Tangerang. 

“Nanti kita test di Green Office Park, karena medannya berbeda, penumpangnya berbeda,” jelas Irawan 

Mekanisme

Jam Operasional, mobil listrik tersebut dimulai dari hari Selasa sampai Minggu pukul 10.00-17.00 WIB. Namun ada beberapa persyaratan untuk  dapat menaiki mobil listrik tersebut. Misalnya penumpang dengan minimal tinggi badan 120 cm dan harus didampingi oleh orang tua. Selain itu, Mobil listrik otonom dipastikan tidak  dikenakan  biaya tembahan apapun.

Mobil ini memiliki penggerak listrik dan battery pack berkapasitas 33 kWh yang dapat bertahan selama 9 jam. Kendaraan listrik itu berdimensi 4,7 m x 2,1 m dengan kapasitas penumpang 15 orang, dengan formasi 11 duduk dan 4 berdiri.

Transportasi listrik tanpa sopir ini mempunyai kemampuan akselerasi, navigasi, hingga dapat mendeteksi kondisi lingkungan di sekitarnya, termasuk menghindari halangan dan melakukan pemberhentian secara otonom.

Ia mengungkapkan bahwa masyarakat umum dapat turut mencoba kendaraan listrik otonom ini dengan terlebih dahulu melakukan pendaftaran dan mengisi survei sebelum dan sesudah menikmati kendaraan, melalui aplikasi OneSmile.

“Kita ada aplikasi namannya OneSmile, jadi mesti download, mereka isi data terus  isi kode QR. Terus masuk, Jadi gratis tidak dipungut biaya,” ucapnya.

Keamanan

Mobil listrik otonom tersebut dilengkapi dengan sensor-sensor motion yang digunakan untuk mendeteksi benda di sekitar. Selain itu  dapat disetting secara otomatis maupun manual dengan menggunakan alat pengontrol manual.

Irawan menjelaskan cara kerja dari sensor itu akan mendeteksi yang ada di depannya. Apabila terdapat pejalan kaki yang melintas, maka akan kendaraan itu akan berhenti secara otomatis.

“Iya, mobil di luar ada sensor. Jadi ketika ada pengujung yang melintas di depan mobil listrik itu, kendaraanya akan berhenti secara otomatis,” katanya.

Selain itu, penumpang diminta untuk memasangkan sabuk pengaman. Hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak idinginkan.

“Dari sisi kia sendiri regulasi  masker protokol, di dalam pun mesti seat belt karena kenapa, misalnya ada kucing lewat. Dia bisa stop, kedua mengukur  suhu dulu. Secara kawasan sendiri kita mitigasi kalau terjadi apa-apa. Secara kendaraanya pun sudah ada SOP bagaimana ketika ada apa, emergency stok. makannya didampangi oleh savety driver, manual online kalau terjadi apa-apa,” ucapnya.

Harapan

 Dalam kesempatannya, Irawan berharap dengan adanya mobil listrik tersebut nantinya akan mempermudah akses masyarakat untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain terutama dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.

“Tujuannya kita ingin membangun kenyamanan untuk warga dengan menyediakan solusi teknologi,” pungkasnya.

Dalam hal ini, Tim VoI berkesempatan untuk mencoba mobil listrik tanpa sopir tersebut. Terdapat dua petugas pengamanan yang mendampingi selama perjalanan. Mereka yang mengatur sistem kendaraaan tersebut. 

Kendaraan ini dilengkapi 11 kursi yang ditempatkan di depan dan belakang. Kemudian terlihat delapan pegangan tangan untuk digunakan bagi penumpang yang berdiri. 

Pendigin ruangan di dalam mobil listrik  juga disediakan. Sehingga penumpang merasa nyaman saat mengguakan kendaraan yang didatangkan dari Jepang tersebut. Selain itu ada pula  alat pemadam api ringan (APAR).

Sebelum dijalankan kendaraan listrik itu, salah satu petugas memita penumpang untuk menggunakan sabuk pengaman. Hal ini untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan selama perjalanan.

Kecepatan untuk mobil listrik itu pun  hanya 25 Kilometer/jam. Sehingga membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit untuk mengelilingi mall  QBig BSD tersebut.

Salah satu petugas menjelaskan bila kendaraan listrik ini akan berhenti secara otomatis, apabila ada pejalan kaki yang melintas di depan mobil listrik tersebut dengan jarak satu meter.

Sebanyak empat titik yang akan dilewati oleh mobil kendaraan listrik tersbut. Mereka terbagi dari tempat penurunan hingga yang ingin menaikan mobil tanpa sopir tersebut.

"Jadi ada empat titik, dua titik naik-turun. Kemudian dua lagi hanya untuk turun," sebut petugas kendaraan listrik tersebut.