Peringati Hari Bumi, Gojek Luncurkan Fitur Pohon Kolektif
Gojek dan GoTo Financial baru saja memperkenalkan fitur Pohon Kolektif GoGreener (foto; Dok. Gojek Indonesia)

Bagikan:

JAKARTA - Jelang peringatan Hari Bumi, Gojek dan GoTo Financial baru saja memperkenalkan fitur Pohon Kolektif GoGreener yang memudahkan pengguna untuk ikut menanam pohon.

Lewat fitur Pohon Kolektif GoGreener, kini pengguna sambil bepergian bisa sekaligus ikut menanam pohon dengan hanya berkontribusi Rp1.000 saat naik GoRide dan Rp2.000 saat naik GoCar.

Pohon Kolektif GoGreener merupakan bagian dari program GoGreener yang diluncurkan Gojek pada 2019 guna bertujuan untuk menghapus jejak karbon, dan kurang dari satu bulan pertama sejak fitur ini diluncurkan, sudah lebih dari 100.000 konsumen mendukung program ini.

“Kini, pelanggan Gojek dapat ikut menanam pohon ketika mereka melakukan perjalanan dengan GoRide atau GoCar. Melalui Pohon Kolektif GoGreener, di momen Hari Bumi ini, Gojek berkomitmen menambahkan jumlah pohon yang berhasil dikumpulkan konsumen pada periode 22 April hingga 21 Mei 2022," ungkap Tanah Sullivan, Head of Sustainability GoTo Group dalam konferensi pers virtual, Rabu, 20 April.

Pengguna dapat mengaktifkan fitur Pohon Kolektif GoGreener dengan mengklik tombol di sebelah voucher saat melakukan pemesanan GoRide atau GoCar. Setelah itu akan muncul fitur Pohon Kolektif GoGreener, lalu pengguna dapat menggeser tombol yang ada untuk mengaktifkannya.

Dalam hal ini, Gojek tidak sendiri, mereka menggandeng Jejak.in, startup Tanah Air di bidang lingkungan yang menyediakan solusi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk memantau serta mengelola pohon atau tanaman yang ditanam pengguna GoRide dan GoCar.

Lewat teknologi ini proses menanam pohon untuk menyerap jejak karbon dapat dijalankan dengan mudah, transparan, dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan yang sama, Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) mengatakan program Gojek ini sejalan dengan program pemerintah terkait keberlanjutan lingkungan.

“Pemerintah Indonesia menargetkan untuk merehabilitasi 600.000 hektar kawasan kritis mangrove di Indonesia dan dibutuhkan dukungan pentahelix (multi-pihak) termasuk dari sektor swasta. Hal ini sejalan dengan inisiatif Gojek yang juga mengajak pengguna ekosistemnya untuk bisa tanam pohon, salah satunya Mangrove," kata Nani.

Dijelaskan Nani, di sisi lain terkait pengelolaan sampah, Indonesia sudah berhasil mengurangi kebocoran sampah dari darat ke laut sebesar 28,5 persen hingga 2021.

Menurutnya, pencapaian ini sangat menggembirakan karena sudah melebihi nilai 2,6 persen dari target yang ditetapkan sebelumnya.

"Kami berharap angka tersebut semakin baik dengan Gojek turut serta melakukan sosialisasi dan pendampingan ke ekosistemnya dalam mengelola sampah," tutur Nani.

Selain itu, hadir pula program Dari Aksi Kecil yang mengajak dan memfasilitasi mitra usaha, terutama UMKM, untuk turut bisa menerapkan praktik bisnis ramah lingkungan sekaligus diharapkan agar dapat membantu perkembangan bisnis mitra usaha.

“Isu perubahan iklim harus disosialisasikan dengan cara yang mudah dipahami. Ajakan Gojek, sambil jalan, bisa tanam pohon menggambarkan bahwa langkah ramah lingkungan dapat dijalankan bersamaan dengan kita menjalankan aktivitas sehari-hari," terang Nani.