Bagikan:

JAKARTA - Selama dua dekade terakhir, para ilmuwan telah menemukan jaringan punggungan yang tidak biasa di Mars, menggunakan gambar dari pesawat ruang angkasa yang mengorbit Planet Merah itu.

Tetapi mereka tidak mengetahui bagaimana pegunungan itu terbentuk. Untuk mempelajari Mars, sebuah tim ilmuwan, yang dipimpin oleh Aditya Khuller dari School of Earth and Space Exploration Arizona State University dan Laura Kerber dari Jet Propulsion Laboratory NASA melibatkan ribuan ilmuwan warga.

Mereka dilibatkan untuk membantu memetakan fitur punggungan yang tidak biasa di kawah Jezero planet tersebut. Temuan mereka, yang baru- baru ini diterbitkan di Icarus, menunjukkan bahwa pegunungan di Mars mungkin menyimpan catatan fosil air tanah purba yang mengalir melaluinya miliaran tahun yang lalu.

Saat ini robot penjelajah NASA, Perseverance dan helikopter Ingenuity juga sedang menjelajahi area dekat kawah itu.

Peneliti dari Arizona State University dan Jet Propulsion Laboratory NASA mengundang para ilmuwan itu untuk membantu mengklasifikasikan data dari sejumlah instrumen Mars yang mengorbit, termasuk kamera THEMIS pengorbit Mars Odyssey NASA dan instrumen CTX dan HiRISE pengorbit Mars Reconnaissance.

Melalui platform Zooniverse, ilmuwan warga mengidentifikasi total 953 jaringan punggungan poligonal di area yang mencakup sekitar 20 persen permukaan Mars.

“Ilmuwan warga memainkan peran integral dalam penelitian ini karena fitur ini pada dasarnya adalah pola di permukaan, sehingga hampir semua orang yang memiliki komputer dan internet dapat membantu mengidentifikasi pola ini menggunakan gambar Mars,” ungkap Khuller.

Melansir Digital Trends, Senin, 11 April, jaringan punggungan paling sering diidentifikasi di medan yang sangat tua itu berusia hingga 4 miliar tahun, yaitu sekitar waktu Mars diperkirakan memiliki air cair yang mengalir di permukaannya.

Punggungan serupa telah ditemukan memiliki lempung dalam penelitian sebelumnya, ini penting karena lempung cenderung terbentuk dengan adanya air.

Meskipun banyak pegunungan di Mars sekarang tertutup debu, yang membuatnya sulit untuk dianalisis, ini menunjukkan bahwa mereka bisa terbentuk karena air yang mengalir di atau dekat permukaan. Peneliti ingin terus mengajak masyarakat untuk membantu pekerjaan pemetaan.

“Kami berharap pada akhirnya memetakan seluruh planet dengan bantuan ilmuwan warga. Jika kita beruntung, penjelajah Mars 2020 Perseverance mungkin dapat mengkonfirmasi temuan ini, tetapi rangkaian pegunungan terdekat berjarak beberapa kilometer, sehingga mereka mungkin hanya dikunjungi pada misi yang berpotensi diperpanjang" tutur Khuller.