JAKARTA - Sejak perang Rusia dengan Ukraina berlanjut, banyak gambar mengerikan dari korban yang bertebaran di media sosial. Gambar mayat yang tergeletak di jalan atau di dalam rumah yang hancur.
Gambar tersebut kemudian disebarluaskan juga di Twitter. Ketika dibagikan secara sensitif, gambar-gambar seperti itu dapat menjelaskan kengerian perang dan menggalang dukungan bagi orang-orang yang membutuhkannya.
Tetapi seperti yang dikutip The Verge, data yang dicatat oleh kelompok intelijen sumber terbuka dan pengecekan fakta Bellingcat, paparan berulang terhadap citra grafis semacam itu dapat berkontribusi pada rasa trauma sekunder.
Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan fitur Twitter yang baru dirilis, dengan demikian, itu memungkinkan Anda menandai citra sensitif, yang akan menyembunyikan gambar di balik peringatan tentang kontennya.
BACA JUGA:
Jika Anda ingin mencoba memberikan tanda konten sensitif, VOI sudah merangkum bagaimana cara menggunakannya di ponsel dan di web.
Menambahkan label peringatan pada konten melalui aplikasi ponsel
- Tambahkan foto atau video seperti biasa.
- Ketuk pada ikon titik tiga di bagian kanan bawah foto
- Dari menu pengeditan ini, ketuk ikon Bendera di kanan bawah
- Pilih peringatan konten mana yang paling menggambarkan citra: Ketelanjangan, Kekerasan, atau Sensitif. Twitter memungkinkan Anda memilih lebih dari satu kategori sekaligus.
- Pilih Selesai di ponsel
- Pilih Simpan dari kanan atas menu pengeditan
- Publikasikan tweet Anda
Menambahkan label peringatan pada konten melalui web browser
- Tambahkan foto atau video seperti biasa
- Klik tulisan Edit di bawah kanan foto atau video
- Pilih ikon Bendera di paling kanan
- Pilih peringatan konten mana yang paling menggambarkan citra: Ketelanjangan, Kekerasan, atau Sensitif. Twitter memungkinkan Anda memilih lebih dari satu kategori sekaligus
- Pilih Selesai
- Kemudian pilih Simpan di kanan atas konten
- Publikasikan tweet Anda