JAKARTA – Kandidat Perdana Menteri Kanada Pierre Poilievre dari Partai Konservatif dikabarkan memberikan dukungannya terhadap mata uang kripto terbesar di dunia, Bitcoin (BTC). Hal itu disampaikan Poilievre dalam kampanye yang dilakukannya baru-baru ini.
Poilievre membeli makan siang dengan menggunakan Bitcoin di sebuah restoran populer dan ramah kripto. Aksinya itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial. Dalam melakukan pembayaran tersebut, dia menggunakan Lightning Network untuk mengirim sejumlah Bitcoin ke sebuah restoran kecil bernama Tahinis untuk membayar shawarma ayam.
Dilansir dari CryptoGlobe, Tahini's merupakan restoran milik keluarga yang menginvestasikan seluruh tabungannya di Bitcoin. Jaringan restoran itu dibuat oleh saudara Aly dan Omar Hamam, yang mengklaim eksposur bitcoin sangat penting untuk ekspansi jaringan dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan inflasi yang kian tinggi.
BACA JUGA:
Strategi standar bitcoin Tahini's telah digunakan oleh perusahaan lain, termasuk perusahaan intelijen bisnis yang terdaftar di Nasdaq, MicroStrategy, yang memiliki lebih dari 125.000 BTC dalam perbendaharaannya. Jaringan restoran juga telah memasang mesin bitcoin di setiap lokasi untuk mendorong karyawan dan pelanggan membeli kripto. Namun, ia tidak menerima pembayaran BTC karena ingin mendorong orang untuk hold.
Dalam kampenyenya, Poilievre disebut ingin mendapat dukungan dari komunitas kripto secara lebih luas. Selain itu, dia juga merupakan sosok yang pro terhadap kripto, sebagaimana dilansir dari CBC News.
“Pemerintah merusak dolar Kanada, jadi orang Kanada harus memiliki kebebasan untuk menggunakan uang lain, seperti bitcoin,” kata Poilievre dalam kampanyenya. Selanjutnya, Poilievre juga menyampaikan bahwa mata uang kripto akan menjadi opsi untuk keluar dari inflasi dolar.
Selain itu, Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang merupakan pendukung kripto telah mengangkat isu cryptocurrency termasuk penurunan pajak penghasilan dari kripto dan mendapat dukungan dari kalangan generasi muda Korsel. Kendati demikian, dalam pencalonan beberapa tahun mendatang, tidak menutup kemungkinan cryptocurrency dan blockchain menjadi tema yang menarik untuk dikampanyekan.