JAKARTA - Big data sudah menjadi populer di era digital ini, termasuk dalam dunia bisnis. Pengolahan big data banyak digunakan untuk menunjang optimalisasi para pebisnis.
Salah satunya adalah perusahaan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) yang telah menggunakan big data sejak tahun 2015 untuk mendukung transformasi digital perusahaan.
Vice President Big Data Solution Indosat Ooredoo Hutchison, Julian Mulya Wirawan, di Webinar Selular Congress 2022, Selasa, 29 Maret menjelaskan tiga alasan utama mengapa Indosat membutuhkan big data.
"80 persen data saat ini tidak terstruktur, dengan volume tinggi dan kecepatan tinggi yang tidak dapat diubah dan dianalisis oleh Data Warehouse tradisional," kata Julian.
Alasan selanjutnya adalah Julian menganggap bahwa Teknologi Data Warehouse tradisional terlalu mahal dan tidak dapat diskalakan.
Selain itu, Julian mengatakan, big data dapat menghasilkan peluang baru, aliran pendapatan baru, dan memberikan layanan yang lebih baik. "Big data juga menciptakan penghematan biaya dan meningkatkan pengalaman pelanggan kami," tambahnya.
Julian menjelaskan juga bahwa Big Data akan membantu untuk mengubah data menjadi Wawasan, yang kemudian mengubahnya menjadi Tindakan. Dengan teknologi dan teknik yang tepat, analitik Big Data akan dapat menjawab pertanyaan kompleks.
Ada beberapa keterampilan dan teknik yang terkait dengan Big data menurut Julian, yang pertama adalah Statistik.
"Studi tentang bagaimana mengumpulkan, mengatur, menganalisis dan menafsirkan informasi numerik dari data. Dengan menganalisis data primer yang telah dikumpulkan untuk memeriksa hipotesis tertentu." ucapnya.
Keterampilan kedua adalah Data Mining, yaitu disiplin dalam proses komputasi untuk menemukan pola menarik yang sebelumnya tidak diketahui dalam kumpulan data besar.
BACA JUGA:
Ada juga pembelajaran mesin, karena komputer dapat mengekstrak informasi secara otomatis tanpa bimbingan manusia. Algoritma memungkinkan untuk belajar dari dan membuat data prediksi pada data.
Selanjutnya adalah AI, dengan kecerdasan AI kita dapat menggunakan teknik mutakhir yang kompeten untuk melakukan atau meniru fungsi kognitif yang dikaitkan dengan pikiran manusia.
“Seperti penalaran, pengetahuan, perencanaan, pembelajaran, bahasa alami pemrosesan dan pemecahan masalah,” sambung Julian.