JAKARTA – Pada awal tahun 2021, ahli bedah di AS berhasil melakukan transplantasi jantung babi yang sudah dimodifikasi secara genetik kepada pasien. Tindakan tersebut dilakukan karena pasien sekarat akibat penyakit jantung yang dideritanya.
Pasien bernama David Bennet Sr, berusia 57 tahun mengalami penyakit jantung terminal. Bennet merupakan orang pertama yang menerima transplantasi jantung babi tersebut. Setelah dua bulan pasca operasi, tepatnya pada hari Selasa 8 Maret lalu, Bennet meninggal dunia.
Dilansir dari Sputnik News, penyebab kematiannya belum diketahui. Namun, dokter di University of Maryland Medical Center tempat Bennet meninggal, mengatakan bahwa kondisi almarhum mulai memburuk beberapa hari sebelumnya.
BACA JUGA:
“Kami sangat terpukul atas kehilangan Tuan Bennett. Dia terbukti sebagai pasien pemberani dan mulia yang berjuang sampai akhir,” ujar Dr Bartley Griffith, ahli bedah utama transplantasi Bennett yang dilakukan oleh fakultas Fakultas Kedokteran Universitas Maryland di Pusat Medis Universitas Maryland (UMMC) pada 7 Januari.
“Kami bersyukur untuk setiap momen inovatif, setiap mimpi gila, setiap malam tanpa tidur yang masuk ke dalam upaya bersejarah ini,” David Bennett Jr mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Fakultas Kedokteran Universitas Maryland. “Kami berharap cerita ini bisa menjadi awal dari harapan dan bukan akhir.”
Sebelumnya, Bennet dianggap tidak memenuhi syarat transplantasi jantung konvensional di UMMC serta di beberapa pusat transplantasi terkemuka lain yang melakukan peninjauan catatan medis.