JAKARTA - Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov, Kamis, 3 Maret, mengungkap rencana meluncurkan NFT untuk mendukung angkatan bersenjata Ukraina. Ini adalah langkah terbaru dalam upaya Kyiv untuk mengumpulkan dana dalam aset uang kripto, setelah Rusia menginvasi negara itu pekan lalu.
Token non-fungible (NFT) adalah sejenis aset uang kripto yang mewakili file digital seperti gambar, video, atau teks. Mereka melonjak popularitasnya pada tahun 2021, dan menghasilkan volume penjualan 25 miliar dolar AS (Rp359,3 triliun).
“Kami akan segera mengumumkan NFT untuk mendukung Angkatan Bersenjata Ukraina,” kata Mykhailo Fedorov dalam sebuah tweet, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang proyek tersebut. "Setiap hari semakin banyak orang yang bersedia membantu Ukraina untuk melawan agresi."
Fedorov, yang juga merangkap sebagai Menteri Transformasi Digital Ukraina, selama telah mempelopori upaya Kiev, untuk mengumpulkan dana dalam aset kripto.
Pemerintah Ukraina pekan lalu memposting seruan di media sosial untuk sumbangan bitcoin dan token digital lainnya untuk mendukung negaranya. Bahkan pada Rabu, 2 Maret, peneliti blockchain Elliptic melaporkan Ukraina telah mengumpulkan uang kripto senilai hampir 43 juta dolar AS (Rp 618 miliar) dari sekitar hampir 67.000 donasi.
BACA JUGA:
Kementerian Transformasi Digital Ukraina juga mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan menggunakan dana tersebut "Untuk menghancurkan sebanyak mungkin tentara Rusia."
Fedorov pekan lalu juga meminta pertukaran uang kripto besar untuk memblokir alamat dompet digital pengguna Rusia. Namun beberapa platform utama telah menolak untuk memberlakukan larangan menyeluruh semacam itu. Ini adalah sebuah keputusan yang menurut para ahli melemahkan upaya Barat untuk mengisolasi Moskow setelah invasinya ke Ukraina.