Bagikan:

JAKARTA - Regulator komunikasi Rusia pada Senin, 28 Februari, menuntut TikTok untuk berhenti memasukkan konten terkait militer dalam posting yang direkomendasikan untuk anak di bawah umur. Pengumuman ini muncul dalam sebuah posting yang dibagikan di saluran Telegram resmi mereka.

Regulator Roskomnadzor mengatakan telah mengidentifikasi konten pada aplikasi berbagi video yang terkait dengan "operasi militer khusus" Rusia di Ukraina dan sebagian besar posting itu bersifat anti-Rusia.

TikTok populer di kalangan pengguna yang lebih muda dan juga memiliki versi yang ditujukan untuk anak-anak di bawah 13 tahun. Tidak jelas apa yang dimaksud dengan mengatakan bahwa TikTok merekomendasikan konten khusus untuk anak di bawah umur. Namun TikTok baru-baru ini mengatakan sedang menguji pembatasan konten dengan peringkat usia.

Aplikasi, yang awalnya dikenal dengan video sinkronisasi bibir dan tren tarian viral, telah banyak digunakan untuk mendokumentasikan acara dan berbagi berita menjelang dan selama invasi Rusia ke Ukraina. Aplikasi itu juga telah melihat penyebaran rekaman yang menyesatkan tentang konflik tersebut.

Rusia, yang telah mendenda perusahaan teknologi dan membuat layanan mereka tertatih-tatih di negara itu selama perselisihan panjang dengan platform Big Tech, telah meningkatkan pembatasan untuk media sosial selama konflik.

TikTok, yang dimiliki oleh raksasa teknologi China ByteDance, tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters, atas tuntutan dari Roskomnadzor.