Bagikan:

JAKARTA – Di tengah invasi militer Rusia, Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov meminta sejumlah bursa kripto global untuk memutuskan layanannya bagi pengguna Rusia.

Fedorov mendesak exchange kripto untuk membekukan semua alamat blockchain milik pengguna Rusia. Ini ditujukan supaya bursa kripto turut membantu Ukraina dalam mempertahankan diri dari gempuran Rusia.

Dalam sebuah tweet pada hari Minggu, Fedorov menekankan pentingnya memutus akses kripto ke politisi Rusia dan Belarusia, serta “menyabotase pengguna biasa”. Permintaan itu menyusul serangkaian sanksi terhadap Rusia dari sekutu barat, termasuk membekukan aset empat bank terbesar Rusia dan mengurangi ketergantungan pada ekspor minyak Rusia.

Cryptopotato melaporkan bahwa kripto akan menjadi pusat perhatian dalam konflik. Pasalnya cryptocurrency menjadi alat yang digunakan untuk memberikan dukungan ke Ukraina, dan kemungkinan kripto juga digunakan Rusia. Pada bulan Oktober, Putin membahas penggunaan crypto sebagai alat pembayaran “untuk mentransfer dana dari satu tempat ke tempat lain” dalam konteks perdagangan internasional.

Pada awal Februari, Bitcoin juga digunakan untuk mendukung aksi protes para sopir truk di Kanada. Donasi Bitcoin terhadap aksi tersebut terus dikirimkan. Namun pemerintah Kanada membekukan sumbangan Bitcoin untuk aksi damai tersebut. Tampaknya Wakil PM Ukraina mengikuti langkah tersebut dan mendesak bursa kripto untuk membekukan alamat kripto milik warga Rusia.

Kendati demikian, sejumlah pihak mengamati permintaan Fedorov bertentangan dengan prinsip kripto itu sendiri, yang dapat diakses secara universal dan bersifat netral karena kripto terdesentralisasi. Jadi tidak ada otoritas manapun yang bisa mengontrolnya. Namun, sebagian kalangan juga mendukung pengiriman donasi dalam bentuk kripto yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan militer dan medis di Ukraina.

Meski begitu, tidak sedikit dari industri kripto yang berpihak pada Ukraina. Pada Jumat pekan lalu, salah satu pool penambangan Ethereum terbesar tiba-tiba dihentikan untuk pengguna Rusia. Ini ditujukan untuk memberi dukungan kepada Ukraina.

Selain itu, Wakil Perdana Menteri Ukraina tersebut juga mendukung tindakan yang dilakukan oleh platform NFT dan Metaverse DMarket yang membekukan akun para pengguna Rusia dan Belarusia.

Fedorov juga meminta sejumlah tokoh penting asal AS termasuk Elon Musk dan Mark Zuckerberg untuk menghentikan upaya kolonisasi Mars dan pengembangan Metaverse supaya beralih untuk mendukung Ukraina. Tidak berhenti sampai di situ, dia juga mendesak agar Zuckerberg melarang pengguna asal Rusia yang memiliki akun Facebook dan Instagram.