Bagikan:

JAKARTA – Google tidak lagi mengharuskan pekerjanya yang berbasis di AS untuk divaksinasi  COVID-19 sebelum masuk ke kantor. Pernyataan itu dilaporkan oleh CNBC, Jumat 25 Februari.

"Kami tidak memberlakukan persyaratan vaksinasi sebagai syarat kerja bagi pekerja kantor di AS saat ini," kata juru bicara Google, Lora Lee Erickson, dalam sebuah pernyataan kepada The Verge.

“Kami terus menerapkan kebijakan vaksinasi kami yang mewajibkan vaksinasi COVID-19 atau akomodasi yang disetujui untuk setiap individu yang mengakses situs kami, karena itu adalah salah satu cara terpenting kami dapat menjaga keamanan tenaga kerja kami dan menjaga layanan kami tetap berjalan,” tambah Erickson.

Namun, kebijakan yang mengharuskan staf divaksinasi untuk kembali ke kantor masih berlaku. “Kebijakan vaksinasi asli Google yang diumumkan Juli lalu tetap berlaku, yang memerlukan vaksinasi COVID-19 atau akomodasi yang disetujui bagi siapa pun yang mengakses situs kami,” menurut Erickson.

Selain itu, hanya karyawan di fasilitas Google Santa Clara County yang harus mengenakan masker di kantor.

CNBC juga membagikan detail dari memo yang dikirim ke staf oleh David Radcliffe, VP layanan real estate dan tempat kerja Google. Google mencabut kebijakan yang mewajibkan siapa pun yang memasuki fasilitas Google, bahkan staf yang divaksinasi, untuk menjalani tes  COVID-19.

Namun menurut laporan itu, karyawan yang tidak divaksinasi yang disetujui untuk masuk kantor masih perlu mengikuti protokol tambahan, termasuk tes dan mengenakan masker.

Google juga melonggarkan kebijakan atas beberapa fasilitasnya. Google juga dilaporkan  membuka kembali fasilitas seperti pusat kebugaran  dan pijat; memulihkan layanan antar-jemput penuh; menambahkan lebih banyak tempat untuk makan sarapan dan makan siang gratis,  dan membuka “semua ruang informal” seperti lounge, ruang permainan, ruang musik, dan kursi pijat.

Perusahaan mengatakan pada bulan Desember bahwa mereka akan menunggu hingga 2022 untuk menentukan rencana kembali ke kantor. Ketika karyawan diharapkan untuk kembali secara langsung, Google telah berkomitmen untuk memberi mereka waktu 30 hari. Perusahaan juga telah menguraikan rencana untuk minggu kerja hibrida di mana sebagian besar karyawan diharapkan berada di kantor tiga hari per minggu.

Apple juga mulai melonggarkan kebijakan COVID-19, karena telah menghapus persyaratan masker bagi pelanggan yang berbelanja di toko ritel Apple di beberapa negara bagian. Apple dapat membatalkan mandat bagi karyawan ritel untuk memakai masker juga "dalam waktu dua minggu," menurut tweet dari Mark Gurman, dari Bloomberg.