Bagikan:

JAKARTA – Market uang kripto sedang dalam tren bearish. Hal ini membuat para investor alami kerugian. Sejumlah kripto termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP), Cardano (ADA), dan Dogecoin (DOGE) mengalami penurunan signifikan. Kendati demikian, pendiri Etherum Vitalik Buterin menyatakan bahwa tren pasar yang menurun telah membuat sebagian orang senang.

Buterin menyebutkan bahwa mereka adalah orang-orang yang mendalami kripto, “banyak dari mereka menyambut tren bear market.” Pasalnya orang-orang senang menyambut penurunan harga karena ada potensi pembalikan sebelum naik lebih tinggi lagi.

“Mereka menyambut tren pasar menurun itu karena ketika ada periode pembalikan harga juga akan naik kencang – ini jelas membuat banyak orang senang – tetapi juga cenderung mengundang banyak kerugian jangka pendek karena ada spekulasi,” ujar Buterin sebagaimana dikutip dari Bloomberg.

Harga cryptocurrency Bitcoin menurun setelah tembus rekor harga tertinggi sepanjang masanya (ATH) pada November 2021. Saat itu Bitcoin sempat menyentuh harga Rp984.115.318 per koinnya. Berdasarkan data dari Coingecko, saat penulisan harga BTC berada di harga Rp558.324.395. Turun sebesar 41,3 persen dari ATH-nya sejak 10 November tahun lalu.

Pada tahun 2018, aset digital mengalami apa yang dikenal sebagai “musim dingin kripto” di mana harga kripto mengalami penurunan besar-besaran. Setelah saat itu harga kripto mulai mengalami kenaikan signifikan, bahkan ada yang tembus rekor harga baru. Itu juga mendorong munculnya kisah para jutawan baru. Di sisi lain, muncul juga skema pumps and dumps yang kerap merugikan para investor.

“Musim dingin adalah ketika banyak dari aplikasi tersebut jatuh dan Anda dapat melihat proyek mana yang benar-benar berkelanjutan dalam jangka panjang, baik dalam model mereka maupun dalam tim dan orang-orang mereka,” ujar pria berusia 28 tahun tersebut.

Selain itu, Buterin juga memaparkan bahwa momen “musim dingin kripto” bisa membantu pengembang kripto ang tengah membangun proyeknya untuk bisa lebih fokus pada peningkatan teknologi.

“Ketika semua orang kembali mencoba menggunakan blokckchain, kami tidak ingin mereka menemukan lagi bahwa sebenarnya tidak cukup ruang di dalam jaringan untuk semua orang.”

Dalam beberapa tahun terakhir, Vitalik Buterin gencar melakukan upgrade teknologi di jaringan Ethereum termasuk kerja kerasnya dalam mengurangi biaya transaksi yang tinggi.