JAKARTA - Buaya dikenal sering memakan apapun yang ia temui, termasuk ikan, ayam, ular dan lainnya. Namun, bagaimana jadinya jika buaya dapat memakan dinosaurus?
Ya, itu benar terjadi. Ditemukan pertama kali oleh ilmuwan asal Australia, yang tidak hanya menemukan spesies buaya baru, tetapi juga makanan terakhirnya mungkin adalah dinosaurus.
Fosil buaya yang dijuluki Confractosuchus sauroktonos ini merupakan pembunuh dinosaurus, spesies itu ditemukan dari peternakan domba di Queensland dan diyakini berusia lebih dari 95 juta tahun.
Saat menyatukan buaya, para ilmuwan secara mengejutkan menemukan sisa-sisa kerangka dinosaurus ornithopod remaja bertubuh kecil di dalam perutnya. Temuan itu adalah bukti pertama buaya memakan dinosaurus di Australia. Fosil pertama kali ditemukan dan digali oleh staf dan sukarelawan dari museum pada 2010.
"Penemuan ornithopod remaja bertubuh kecil dalam isi usus buaya berumur Kapur sangat langka, karena hanya sedikit contoh pemangsaan dinosaurus yang diketahui secara global," ungkap Museum Australian Age of Dinosaurs, seperti dikutip dari Sky News, Senin, 14 Februari.
Karena tulangnya terlalu rapuh dan padat dalam bongkahan batu untuk dipindahkan, Dr Joseph Bevitt, seorang ilmuwan di Organisasi Sains dan Teknologi Nuklir Australia (ANSTO) menggunakan teknologi pemindaian mikro-CT sinar-X neutron dan sinkrotron untuk mengidentifikasi di mana tulang-tulang itu berada.
Bevitt kemudian mengirim data pindaian ke Dr Matt White, rekan peneliti di museum, yang menyiapkan spesimen secara digital, sebuah proyek yang melibatkan 10 bulan pemrosesan komputer untuk membangun rekonstruksi tulang 3D.
Dr White menyatakan jumlah tulang yang ada sangat mengejutkan, dengan 35 persen dari buaya yang diawetkan. Kerangka itu termasuk tengkorak yang hampir lengkap, meskipun ekor dan kaki belakangnya tidak ada.
"Pada saat kematiannya, buaya air tawar ini memiliki panjang sekitar 2,5 meter dan masih terus tumbuh. Meskipun Confractosuchus tidak memiliki spesialisasi dalam memakan dinosaurus, ia tidak akan mengabaikan makanan yang mudah, seperti sisa-sisa ornithopod muda yang ditemukan di perutnya," ujar Dr White.
BACA JUGA:
Alasan Para Ilmuwan Sebut Buaya Makan Dinosaurus
Dalam hal ini, tak mungkin para ilmuwan mengidentifikasi dinosaurus ornithopod karena telah dicerna sebagian, meskipun pada saat kematiannya ia masih remaja dan beratnya mencapai 1,7kg.
Karena tulang-tulang itu ditemukan bersama-sama, ini menunjukkan bahwa buaya telah membunuh hewan tersebut secara langsung atau mengaisnya dengan cepat setelah mati.
Salah satu tulang paha dinosaurus ornithopod dibelah menjadi dua dan tulang paha lainnya digigit begitu keras, sehingga meninggalkan bekas gigi di permukaan tulang.
"Mengingat kurangnya spesimen global yang sebanding, buaya prasejarah ini dan makanan terakhirnya akan terus memberikan petunjuk tentang hubungan dan perilaku hewan yang menghuni Australia jutaan tahun lalu," tutur Dr White.