Bagikan:

JAKARTA – LINE berencana melakukan uji coba penggunaan native token di aplikasi tersebut pada Maret mendatang. Para pengguna aplikasi bisa menggunakan token tersebut untuk melakukan pembayaran di merchant online tertentu dalam uji coba terbatas yang akan dilaksanakan.

Perusahaan induk LINE, LINE Corporation, memberikan pengumuman pada Selasa, 8 Februari lalu bahwa pengguna bakal punya opsi untuk membayar dengan token LINK (LN) pada merchant online LINE Pay pada 16 Maret hingga tanggal 26 Desember mendatang. Hal itu ditujukan untuk menguji penggunaan token serta meningkatkan kenyamanan dan menambah jumlah opsi pembayaran bagi penggunanya.

LINE Tech Plus, anak perusahaan LINE Corporation dan operator aset kripto global LINE serta bisnis terkait blockchain, pun telah melakukan berbagai inisiatif yang bertujuan memanfaatkan LINK untuk mempromosikan peralihan masyarakat tanpa uang tunai.

Selain itu, LINE Pay mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan menambah mata uang kripto lain seperti Bitcoin dan Ethereum dalam opsi pembayarannya. Hal itu bertujuan untuk memperkuat kemitraan dengan perusahan blockchain.

Sebagai informasi, token LN telah dilincurkan pada 2018 dan saat ini bernilai 142,78 dollar AS atau Rp2,05 juta, meningkat 22 persen dalam tujuh hari terakhir. Token LN sendiri telah tersedia di crypto exchange Bitmax sejak tahun 2020. Hingga akhir tahun 2021, sudah terdapat 30 bisnis crypto exchange yang beroperasi Negara Matahari Terbit yang telah disetujui oleh Badan Layanan Keuangan negara tersebut.

Sebuah konsorsium lembaga keuangan yang berbasis di Jepang juga membuat pengumuman pada November tahun lalu bahwa mereka berencana menguji coba dan meluncurkan mata uang digital berbasis yen pada tahun 2022. Bank of Japan selaku bank sentral negara tersebut mengatakan, mata uang digital itu masih dalam tahap penelitian dan rencananya akan diuji coba pertama kali pada bulan Maret tahun ini.