JAKARTA - Saat Samsung mengumumkan poduk barunya Galaxy S 2022 pada Rabu 9 Februari, ponsel yang diluncurkan ini sebagian akan dibuat dari bahan baru yang lebih berkelanjutan. Pada Minggu, 6 Februari, Samsung menyatakan telah mulai menggunakan plastik laut yang terbuat dari jaring ikan yang dibuang di perangkat terbarunya.
Samsung mengatakan akan memasukkan materi ramah lingkungan dari bahan limbah tersebut, terlebih dahulu ke dalam produk yang Galaxy S, yang diumumkan minggu depan. Namun ke depan semua produk Samsung akhirnya akan menggunakan bahan ini di seluruh jajaran perangkatnya.
Selama ini orang cenderung menganggap botol plastik dan tas belanjaan sebagai penyebab utama puing-puing laut seperti Great Pacific Garbage Patch. Akan tetapi mikroplastik dan jaring bekasnya paling dikhawatirkan oleh ahli biologi kelautan.
BACA JUGA:
Alat tangkap yang terlantar menyebabkan ghost fishing, sebuah fenomena di mana alat-alat itu terus menjebak dan membunuh kehidupan laut, termasuk spesies yang terancam punah seperti anjing laut biksu Hawaii. Dengan lebih dari 640.000 ton jaring ikan yang dibuang setiap tahun, masalah ini semakin parah.
Samsung bukan perusahaan pertama yang memasukkan sampah yang dibuang ke perangkatnya. Tahun lalu, Microsoft mengumumkan Mouse Plastik Laut. Ini fitur shell yang terbuat dari 20 persen plastik pulih.
Seperti Microsoft, Samsung memposisikan penggunaan plastik yang terikat di lautan sebagai bagian dari dorongan keberlanjutan yang lebih besar. Pada 2019, di bawah tekanan dari konsumen dan pemerhati lingkungan, perusahaan mengatakan akan mulai menggunakan bahan yang lebih berkelanjutan dalam kemasan perangkatnya.