Bagikan:

JAKARTA – Kripto Cardano (ADA) terus melakukan pengembangan penting dalam jaringannya. Baru-baru ini pihak Cardano mengumumkan pengguna dompet digital Cardano tembus lebih dari 3 juta orang. Hal tersebut disampaikan ADA melalui postingan Twitter-nya.

U.Today melaporkan bahwa pada bulan Mei 2021 lalu, blockchain proof-of-stake (PoS) terkemuka itu telah melampaui satu juta dompet. Sementara Kraken mengungkapkan lebih dari 11 ribu dompet dibuat setiap hari. Jaringan Cardao telah tumbuh 1.348 persen dalam setahun terakhir. Lebih dari satu juta dompet yang didelegasikan ke blockchain, yang mewakili peningkatan tahunan sebesar 870 persen.

Pada September 2021 lalu, Cardano berhasil meluncurka smart contract-nya ditambah dengan aplikasi terdesentralisasi (dApps). Kebutuhan pengembang untuk menyesuaikan jaringan Cardano dengan extended Unspent Transaction Output model (eUTXO) adalah alasan utama penyebab lambatnya kemajuan Cardano.

Sejumlah kalangan mengatakan bahwa DEX SundaeSwap yang berbasis Cardano ditayangkan di mainnet pada bulan lalu, sedangkan masih banyak dApps lain yang masih mengantri untuk diluncurkan.

Seperti dilansir U.Today, Cardano melampaui Ethereum dengan volume transaksi harian di awal Januari. Akibatnya, kemacetan jaringan melampaui 90 persen, yang secara signifikan memperlambat jaringan. Pengembang Input Output saat ini sedang mengerjakan berbagai solusi penskalaan selama era “Basho” pengembangan blockchain.

Saat penulisan, laporan data dari Coingecko memaparkan bahwa Cardano diperdagangkan di level Rp15.342. Harga Cardano mengalami kenaikan sebesar 2,2 persen dalam 24 jam terakhir.