Bagikan:

JAKARTA – Cardano (ADA) mata uang kripto berbasis riset yang menggunakan jaringan Proof-of-Stake (PoS) ini memiliki pertumbuhan holder yang tinggi. Hal itu terlihat dari jumlah dompet pemegang token ADA yang mengalami peningkatan 1600 persen sejak Desember 2020 hingga 2022 ini.

Tercatat pada tahun 2020 terdapat 186.000 dompet pemegang token ADA. Sedangkan pada kuartal ke-1 tahun 2022, jumlah dompet pemegang ADA meroket jadi 3.200.000. Ini merupakan peningkatan signifikan yang menandakan naiknya kepercayaan investor terhadap Cardano.

Seperti yang dilansir dari U.Today, sejak awal 2022, jumlah total dompet ADA telah meningkat hampir 500.000, dengan Cardano melewati tanda tiga juta dompet awal tahun ini pada awal Februari.

Ekspansi jaringan yang cepat bertepatan dengan peningkatan jumlah dompet di Q1. Hal ini berhasil meningkatkan minat investor, terutama investor institusi, karena jumlah transaksi on-chain melebihi 100.000 dolar AS, tumbuh 50 kali lipat pada tahun 2022.

Cardano berada di tahap awal fase Basho, untuk mengembangkan ekosistem yang efisien guna memungkinkan dan merangsang pembuatan aplikasi terdesentralisasi (dApps). Dengan smart contract saat ini, Basho adalah tentang skala dan pengoptimalan jaringan. Keluarga protokol Hydra memainkan peran penting dalam hal ini. Hydra adalah kumpulan solusi Layer 2 yang ditujukan untuk meningkatkan keamanan dan skalabilitas jaringan.

Menurut laporan data dari Coingecko, saat ini harga ADA diperdagangkan di Rp13.720. Performa harga ADA mengalami penurunan sebesar 6,2 persen. Berdasarkan kapitalisasi pasarnya, saat ini ADA menempati peringkat ke-8 di bawah XRP dan SOL.