Bagikan:

JAKARTA – Di tengah booming-nya mata uang kripto dan NFT, tidak banyak yang mempelajari teknologi yang mendasari cryptoverse, blockchain. Padahal itu adalah teknologi utama yang menopang munculnya cryptocurrency dan NFT. Untuk mengatasi hal tersebut, The Cardano Foundation berupaya meningkatkan edukasi mengenai blockchain di dunia akademik.

Organisasi nirlaba yang mengawasi pengembangan Cardano (ADA) tersebut menjalin kemitraan dengan Universitas Zurich (UZH) dengan durasi tiga tahun. Kemitraan ini ditujukan untuk meningkatkan penelitian dan pendidikan blockchain di lingkup akademik.

Penelitian tersebut nantinya bakal mencakup blockchain Ouroboros milik Cardano. Cardano.org sendiri memaparkan bahwa Ouroboros adalah “protokol proof-of-stake perama yang terbukti aman.”

Sebagai informasi, Proof-of-Stake (PoS) merupakan mekanisme yang memungkinkan pengguna mempertaruhkan kepemilikan kriptonya guna memvalidasi transaksi untuk membuat blok baru dalam jaringan. Dengan mempertaruhkan atau staking kriptonya, pengguna akan menapatkan imbalan dalam bentuk kripto yang sama. PoS disebut menjadi alternatif dari penambangan (mining) yang menggunakan mekanisme Proof-of-Work (PoW).

Dilansir dari CryptoPotato, pihak Cardano kerap memasarkan mekanisme ini karena membuatnya lebih unggul daripada jaringan Proof-of-Work, seperti Bitcoin. PoW mengharuskan pengguna untuk menghabiskan energi untuk menghasilkan blok, meningkatkan masalah lingkungan yang kian merebak di kalangan politisi dan media.

Namun, pengembang Cardano terkenal sangat teliti dan hati-hati saat membangun protokol. Protokol Ouroboros asli dibuat berdasarkan penelitian peer-review, dan kemajuannya kembali ke dunia akademis dengan kolaborasi baru ini.

"Supaya blockchain bergerak dari margin ke arus utama, diperlukan lebih banyak penelitian akademis untuk meningkatkan pemahaman dan, pada akhirnya, menghasilkan adopsi,” kata CEO Cardano Foundation Frederik Gregaard. “Inilah sebabnya kami bahkan secara khusus menyebut pendidikan sebagai tujuan inti dari fondasi untuk tahun depan.”

Yayasan secara khusus akan bekerja dengan Grup Blockchain dan Distributed Ledger Technologies (BDLT) universitas. Gregaard menjelaskan bahwa penelitian ini akan membantu mengembangkan Cardano lebih lanjut, dan memperluas pengetahuan institusi tentang jaringan.

Sementara itu, Dr. Claudio Tessone dari UZH mengatakan bahwa penelitian Cardano akan “sangat berharga untuk pembuatan bersama pertanyaan dan metodologi penelitian.” Tujuan organisasinya, katanya, adalah “untuk menghubungkan perilaku mikro dengan properti global dari sistem berbasis blockchain.”

Dengan ini, pendidikan mengenai blockchain akan digaungkan oleh Cardano. Pada bulan November 2021 lalu, Walikota NYC Eric Adams bahkan mengusulkan agar sekolah mulai mengajar anak-anak tentang kripto dan blockchain. Uniknya, Gary Gensler yang saat ini menjabat ketua SEC adalah mantan pengajar blockchain di MIT.