Bagikan:

JAKARTA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dua operator seluler akan segera membangun Base Transceiver Station (BTS) 4G untuk melayani masyarakat di Wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).

Nantinya, sejumlah 9.113 BTS di Wilayah 3T akan dibangun sebagai upaya pemerataan layanan telekomunikasi. Menurut Menkominfo, Johnny G Plate, tidak akan ada yang akan tertinggal untuk melayani masyarakat melalui pemanfaatan teknologi.

No one will be left behind, itu moto Marinir Amerika. Di Indonesia pun demikian, moto dan misi kita adalah tidak ada yang tertinggal,” ujar Johnny dalam acara Kontrak Kerja Sama Penyediaan Layanan Seluler BTS di Wilayah 3T secara virtual, Selasa, 25 Januari.

Kini total terdapat 12.548 BTS 4G untuk melayani 12.548 desa dan kelurahan yang mencakup Wilayah 3T dan non-3T. Johnny juga mengharapkan kehadiran infrastruktur digital dapat dimanfaatkan dengan baik.

“Di saat yang bersamaan, kita juga secara tidak langsung menugaskan seluruh operator seluler untuk memastikan tidak ada desa dan kelurahan yang blank spot di Wilayah non-3T, wilayah komersial sebanyak 3.435 desa dan kelurahan atau total 12.548 desa dan kelurahan di Indonesia,” jelas Johnny.

Di samping itu, Johnny juga menyatakan membangun Wilayah 3T tidaklah mudah, tantangan-tantangannya tidak saja tantangan geografis melewati gunung, bukit, ngarai, sungai, lembah, selat dan laut.

Tetapi juga tantangan kultural di mana harus menyesuaikan dengan kebiasaan dan adat setempat, tantangan administratif birokrasi, baik itu lintas kementerian dan lembaga maupun kerja bersama pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota bahkan sampai pemerintahan desa.

“Tentunya ini merupakan satu pekerjaan yang luar biasa tantangannya, sehingga amanat-amanat ini harus dilaksanakan dengan baik,” tandas Johnny.

Pembangunan infrastruktur digital di seluruh wilayah 3T di Indonesia yang dibangun akan dibagi dalam dua kategori. Untuk kategori pertama, Johnny menyatakan pembangunan mencakup 1.209 BTS yang dibangun melalui skema Universal Service Obligation (USO), yakni dukungan fiskal rupiah murni dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sektor Kemenkominfo.

“Untuk kategori kedua yakni 7.904 adalah yang menjadi objek hari ini yang ditandatangani kerja sama layanannya bagi masyarakat, yang dilaksanakan saat ini oleh dua operator seluler Telkomsel dan XL Axiata melalui blended financing antara USO,” tutur Johnny.