JAKARTA - Rusia telah melakukan operasi khusus terhadap kelompok kejahatan ransomware REvil atas permintaan Amerika Serikat. Menurut dinas intelijen domestik FSB, kini mereka telah menahan serta mendakwa anggota kelompok tersebut, pada Jumat, 14 Januari.
Penangkapan itu merupakan demonstrasi nyata yang jarang terjadi dari kolaborasi antara Rusia dan Amerika Serikat. Terutama pada saat ketegangan tinggi antara keduanya terkait masalah Ukraina. Pengumuman itu datang bahkan ketika Ukraina menanggapi serangan dunia maya besar-besaran yang menutup situs web pemerintah, meskipun tidak ada indikasi bahwa insiden itu terkait dengan REvil.
Menurut FSB, dalam melakukan penangkapan, Polisi gabungan Rusia dan operasi FSB menggeledah 25 alamat, menahan 14 orang. Mereka juga mencantumkan aset yang disita, termasuk uang sejumlah 426 juta rubel, 600.000 dolar AS, 500.000 euro, peralatan komputer, dan 20 mobil mewah.
Rusia telah memberi tahu Amerika Serikat secara langsung tentang tindakan yang mereka ambil terhadap kelompok yang dicari oleh Washington, kata FSB di situs webnya. Kedutaan Besar AS di Moskow tidak dapat segera berkomentar tentang hal itu.
"Langkah-langkah investigasi didasarkan pada permintaan dari ... Amerika Serikat," kata FSB, seperti dikutip Reuters. "... Asosiasi kriminal terorganisir sudah tidak ada lagi dan infrastruktur informasi yang digunakan untuk tujuan kriminal dinetralkan."
Saluran TV REN menayangkan cuplikan agen yang menggerebek rumah dan menangkap orang, menjepit mereka ke lantai, dan menyita tumpukan besar dolar dan rubel Rusia. Anggota kelompok tersebut telah didakwa dan bisa menghadapi tuntutan hukuman hingga tujuh tahun penjara.
Sebuah sumber yang mengetahui kasus tersebut mengatakan kepada Interfax, bahwa anggota kelompok dengan kewarganegaraan Rusia tidak akan diserahkan ke Amerika Serikat.
BACA JUGA:
Amerika Serikat mengatakan pada bulan November bahwa pihaknya menawarkan hadiah hingga 10 juta dolar AS untuk informasi yang mengarah ke identifikasi atau lokasi siapa pun yang memegang posisi kunci dalam grup REvil.
Amerika Serikat telah dilanda serangkaian peretasan profil tinggi oleh penjahat dunia maya yang mencari uang tebusan. Sebuah sumber dengan pengetahuan langsung tentang masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada bulan Juni bahwa REvil dicurigai sebagai kelompok di balik serangan ransomware terhadap perusahaan pengepakan daging terbesar di dunia, JBS SA.
Washington telah berulang kali menuduh negara Rusia di masa lalu melakukan aktivitas jahat di internet, namun hal itu telah dibantah Moskow.
Pengumuman Rusia datang selama kebuntuan antara Amerika Serikat dan Rusia. Moskow menuntut jaminan Barat termasuk bahwa NATO tidak akan berkembang lebih jauh. Mereka juga telah membangun pasukannya di dekat Ukraina.