JAKARTA – Pengadilan Moskow pada Sabtu, 15 Januari telah menahan enam tersangka anggota kelompok kejahatan ransomware, REvil, atas tuduhan perdagangan dana ilegal, sehari setelah Rusia mengklaim telah membongkar kelompok itu atas permintaan Amerika Serikat.
Pengadilan mengidentifikasi enam orang tersebut sebagai Mikhail Golovachuk, Ruslan Khansvyarov, Dmitry Korotayev, Alexei Malozemov, Artyom Zayets dan Daniil Puzyrevsky.
Ini adalah demonstrasi langka kolaborasi AS-Rusia pada saat ketegangan tinggi antara keduanya atas Ukraina. Pihak berwenang Rusia menahan dan mendakwa anggota kelompok REvil minggu ini.
Sekelompok polisi dan operasi intelijen domestik FSB, menggeledah 25 alamat, menahan 14 orang. FSB juga mengatakan pada Jumat lalu, daftar aset yang telah disita termasuk 600.000 dolar AS peralatan komputer dan 20 mobil mewah.
Menurut laporan Reuters, Amerika Serikat menyambut baik penangkapan itu. Pihak AS juga mengatakan pada November lalu, bahwa pihaknya menawarkan hadiah hingga 10 juta dolar AS untuk informasi yang mengarah ke identifikasi atau lokasi siapa pun yang memegang posisi kunci dalam grup REvil.
BACA JUGA:
Sebuah sumber yang mengetahui kasus tersebut mengatakan kepada Interfax bahwa anggota kelompok yang berkewarganegaraan Rusia ini tidak akan diserahkan ke Amerika Serikat.
Penangkapan kelompok REvil itu sempat dipertanyakan lantaran terjadi saat hubungan Rusia dan AS memburuk lantaran pihak Rusia menggelar pasukan di perbatasan dengan Ukraina. Apalagi penangkapan itu muncul setelah adanya gelombang serangan siber ke Ukraina.
Terdapat dugaan penangkapan ini untuk meredakan kemarahan AS lantaran adanya tuduhan kemungkinan Rusia juga berada di balik serangan siber ke Ukraina. Apalagi keenam tersangka dari REvil sendiri, enggan diserahkan Rusia ke AS.