Bagikan:

JAKARTA - Department of Justice (DOJ) Amerika Serikat (AS) akhirnya menjatuhkan dakwaan terhadap dua tersangka yang diduga bersekongkol dengan kelompok ransomware REvil yang terkenal sangat kejam.

Dua tersangka tersebut, Yaroslav Vasinskyi berusia 22 tahun asal Ukraina, diduga melakukan beberapa serangan ransomware termasuk serangan pada bulan Juli terhadap perusahaan perangkat lunak Kaseya.

Akibat dari serangan ini ratusan entitas, mulai dari sekolah, toko, hingga rel kereta api, terkena dampak langsung serangan itu. Sebab Kaseya merupakan rantai pasokan perangkat lunak.

Berdasarkan dakwaan, Vasinskyi menggunakan produk Kaseya untuk mendistribusikan ransomware. Sebanyak 1.500 bisnis dan organisasi di seluruh dunia terpengaruh. REvil, grup ransomware yang terkait dengan Vasinskyi, awalnya meminta 70 juta dolar AS sebagai imbalan untuk membuka kunci sistem korban.

Tiga minggu setelah serangan itu terjadi, Kaseya menyebarkan kunci dekripsi, yang memungkinkan pelanggannya mendapatkan kembali akses ke komputer mereka. Vasinskyi ditangkap di Polandia bulan lalu dan ditahan di sana sambil menunggu ekstradisi ke AS. Sementara, Polyanin masih tetap buron dan diperkirakan berada di luar negeri.

Lebih lanjut, DOJ juga telah menyita 6,1 juta dolar AS dalam dugaan pembayaran uang tebusan yang diterima oleh Yevgeniy Polyanin berusia 28 tahun asal Rusia yang juga didakwa melakukan serangan ransomware REvil terhadap banyak korban, termasuk bisnis dan entitas pemerintah pada Agustus 2019 di Texas.

Vasinskyi dan Polyanin akan didakwa dalam dakwaan terpisah dengan konspirasi, yang melakukan penipuan dan aktivitas terkait sehubungan dengan komputer, bersama dengan tuduhan merusak komputer yang dilindungi dan konspirasi untuk melakukan pencucian uang. Jika keduanya terbukti bersalah atas semua dakwaan, mereka menghadapi hukuman maksimum masing-masing 115 dan 145 tahun penjara.

"Pesan kami hari ini jelas. AS, bersama dengan sekutu kami, akan melakukan segala daya kami untuk mengidentifikasi pelaku serangan ransomware, untuk membawa mereka ke pengadilan, dan untuk memulihkan dana yang telah mereka curi dari korban mereka," ungkap Jaksa Agung Merrick Garland.

Pejabat pemerintah di AS dan luar negeri telah meningkatkan upaya mereka untuk memerangi ransomware dan penjahat dunia maya, setelah beberapa serangan tingkat tinggi kerap terjadi.

Dilansir dari CNET, Selasa, 9 November, penjahat dunia maya yang terkait dengan REvil bertanggung jawab atas serangan dunia maya bulan Mei yang menyerang Colonial Pipeline, menyebabkan kekurangan gas di AS.

Para penyerang menggunakan perangkat lunak enkripsi yang disebut DarkSide, dikembangkan oleh rekanan REvil. REvil sendiri bertanggung jawab atas serangan yang melumpuhkan perusahaan pengepakan daging internasional JBS pada bulan Mei lalu.

Sebelumnya, pejabat penegak hukum Eropa juga mengumumkan penangkapan di Rumania terhadap dua orang yang dituduh menggunakan ransomware REvil untuk melakukan kejahatan dunia maya.