JAKARTA - Administrasi Penerbangan Federal (FAA) di AS menerbitkan pemberitahuan Kamis pagi, 13 Januari, yang merinci sejauh mana dampak potensial dari layanan nirkabel 5G baru pada elektronik pesawat yang sensitif.
FAA telah melakukan pembicaraan dengan produsen pesawat, maskapai penerbangan dan operator nirkabel untuk mengurangi dampak layanan nirkabel baru yang akan dimulai 19 Januari. FAA telah memperingatkan bahwa potensi gangguan dapat berdampak pada instrumen pesawat yang sensitif seperti altimeter.
AT&T dan Verizon Communications, yang memenangkan hampir semua spektrum C-Band dalam lelang senilai 80 miliar dolar AS tahun lalu, pada 3 Januari setuju untuk menyangga zona sekitar 50 bandara untuk mengurangi risiko gangguan. Mereka juga setuju untuk menunda penempatan selama dua minggu, untuk menghindari kebuntuan keselamatan penerbangan.
FAA mengatakan akan menerbitkan apa yang dikenal sebagai Pemberitahuan untuk Misi Udara pada Kamis tengah malam yang menawarkan perincian tentang "pesawat dengan altimeter yang belum teruji atau yang memerlukan perkuatan atau penggantian tidak akan dapat melakukan pendaratan dengan visibilitas rendah di mana 5G dikerahkan."
Di antara pemberitahuan tersebut adalah rincian tentang bagaimana pendekatan instrumen di bandara-bandara utama terpengaruh. FAA telah menetapkan bahwa beberapa pendekatan yang dipandu GPS akan terus dimungkinkan di bandara tertentu seperti Miami dan Phoenix.
BACA JUGA:
Seperti dikutip oleh Reuters, FAA mengatakan pada Rabu, 12 Januari, bahwa mereka "berharap untuk memberikan pembaruan segera tentang perkiraan persentase pesawat komersial yang dilengkapi dengan altimeter yang dapat beroperasi dengan andal dan akurat di lingkungan 5G C-Band."
Industri nirkabel menyediakan data lokasi pemancar tambahan dan FAA mengatakan dapat menentukan bahwa dalam penyebaran awal 5G, pesawat akan dapat mendarat dengan aman dalam kondisi visibilitas rendah di beberapa landasan pacu tanpa batasan.