Bagikan:

JAKARTA - Chief Executive Boeing Dave Calhoun dan CEO Airbus Americas , Jeffrey Knittel,  pada Senin 20 Desember mendesak pemerintah Presiden AS, Joe Biden, untuk menunda rencana penyebaran layanan nirkabel 5G terbaru. Keduanya seperti dikutip Reuters,  mengatakan hal itu dapat membahayakan keselamatan penerbangan.

Para eksekutif dalam surat bersama yang dilihat oleh Reuters meminta Menteri Transportasi AS, Pete Buttigieg, untuk mendukung penundaan penyebaran nirkabel 5G spektrum C-Band dari AT&T  dan Verizon pada 5 Januari.

“Interferensi 5G dapat berdampak buruk pada kemampuan pesawat untuk beroperasi dengan aman,” kata surat itu, seraya menambahkan bahwa hal itu dapat memiliki “dampak negatif yang sangat besar pada industri penerbangan.”

Industri dan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) telah menyuarakan keprihatinan tentang potensi gangguan 5G dengan elektronik pesawat yang sensitif seperti altimeter radio.

FAA bulan ini mengeluarkan arahan kelaikan udara yang memperingatkan gangguan 5G dapat mengakibatkan penundaan penerbangan. Agensi berencana untuk memberikan informasi lebih lanjut sebelum 5 Januari.

Surat Boeing Airbus mengutip analisis dari kelompok perdagangan Airlines for America (A4A) bahwa jika arahan FAA tentang 5G berlaku pada 2019, sekitar 345.000 penerbangan penumpang dan 5.400 penerbangan kargo akan menghadapi penundaan, pengalihan, atau pembatalan jadwal terbang.

Menanggapi hal ini Kantor Kementerian Menteri Transportasi AS tidak segera berkomentar.

Pada bulan November, AT&T dan Verizon, sudah menunda peluncuran komersial layanan nirkabel C-band selama satu bulan hingga 5 Januari dan mengadopsi tindakan pencegahan untuk membatasi interferensi.

Kelompok industri penerbangan mengatakan itu tidak cukup. Boeing dan Airbus mengatakan mereka membuat proposal tandingan yang akan membatasi transmisi seluler di sekitar bandara dan area kritis lainnya.

Kepala Eksekutif United Airlines, Scott Kirby,  mengatakan pekan lalu bahwa arahan 5G FAA akan melarang penggunaan radio altimeter di sekitar 40 bandara terbesar di negara itu.

Sebaliknya, kelompok industri nirkabel CTIA mengatakan 5G aman dan menuduh industri penerbangan menyebarkan ketakutan dan memutarbalikkan fakta yang sesungguhnya.

Asosiasi Pilot Jalur Udara pada  Senin, 20 Desember juga  mengatakan bahwa regulator penerbangan dan komunikasi menemui jalan buntu. "Itu masalah besar bagi penumpang, pengirim barang, dan ekonomi Amerika," kata kelompok itu.