JAKARTA - Bos Instagram, Adam Mosseri, dalam video singkat di akun resmi Instagram dan Twitter-nya menjelang akhir tahun menyampaikan terkait apa saja prioritas maupun rencana yang akan dilakukan media sosialnya pada 2022.
Mengingat PADA tahun ini konten video lebih banyak dikonsumsi, MAKA Mosseri berencana untuk melakukan penggandaan fitur maupun alat untuk video di Instagram PADA tahun depan. Kemungkinan besar, Instagram kembali memiliki misi untuk mengalahkan TikTok.
"Kita harus memikirkan kembali apa itu Instagram karena dunia berubah dengan cepat dan kita harus berubah dengannya," kata Mosseri.
"Instagram akan mengkonsolidasikan semua produk video kami di sekitar Reels dan terus mengembangkan produk itu," imbuhnya.
Instagram telah membuat beberapa perubahan pada cara menangani video dalam beberapa bulan terakhir. Di bulan Oktober, IGTV menghadirkan video berdurasi lebih panjang ke tab feed utama. Namun, pengguna perlu mengetuk Reels untuk menonton video lengkapnya.
Mengutip strategi TikTok, Mosseri menyatakan Instagram akan memperkenalkan lebih banyak alat monetisasi untuk membantu konten kreator mencari nafkah. Selain itu, Instagram juga akan fokus pada pengiriman pesan, kemungkinan ini merupakan cara utama orang berkomunikasi secara online dan transparansi pada tahun 2022.
Lebih lanjut dihimpun dari Engadget, Rabu, 29 Desember, Instagram juga akan menggandakan pekerjaannya pada alat kontrol. Terlihat awal bulan ini, Instagram sudah mengumumkan akan menambahkan kontrol orang tua. Begitupun dengan chronological feed.
BACA JUGA:
Dalam video singkatnya, Mosseri turut mengatakan pembaruan yang dibuat Instagram tahun ini berpusat memberi pengguna lebih banyak kontrol atas pengalaman mereka. Seperti fitur-fitur seperti kontrol konten sensitif, kemampuan untuk menyembunyikan jumlah suka dan Hidden Words dalam pesan langsung.
Sayangnya, fitur itu tidak berjalan mulus untuk Instagram pada tahun 2021. Bahkan, dengan Instagram Kids yang tertunda di tengah masalah keamanan.
Sebelumnya, whistleblower Frances Haugen menunjukkan bahwa Meta menyadari bagaimana Instagram dapat berdampak pada kesehatan mental remaja. Karena kasus ini, Mosseri bersaksi kepada Senat AS awal bulan ini bahwa Instagram akan menawarkan akses yang transparan.
"(Kami akan menawarkan) akses yang berarti ke data sehingga peneliti pihak ketiga dapat merancang studi mereka sendiri dan membuat kesimpulan mereka sendiri tentang efek kesejahteraan pada kaum muda," ujar Mosseri.