JAKARTA - Penyelidikan awal menunjukkan bahwa akun Instagram anak-anak dari Sekretaris Jenderal Kongres Priyanka Gandhi Vadra belum diretas, kata sumber Kementerian Elektronika & TI India, Rabu, 22 Desember. Sebelumnya Priyanka Gandhi pada Selasa, 21 Desember menuduh bahwa pemerintah meretas akun Instagram anak-anaknya.
Selama kampanyenya di Uttar Pradesh, Priyanka Gandhi mengatakan pemerintah telah kehilangan moralitasnya dan terus-menerus menyerang Oposisi melalui penggerebekan, termasuk yang dilakukan oleh Departemen Pajak Penghasilan.
“Mereka bahkan meretas akun Instagram anak-anak saya, apalagi menyadap telepon. Apa mereka tidak punya pekerjaan lain?" katanya di Lucknow beberapa hari lalu yang dikutip oleh news18.com.
Berbicara kepada media saat menanggapi tuduhan penyadapan telepon oposisi terhadap pemerintah Yogi, Priyanka Gandhi Selasa lalu mengatakan, "Mereka bahkan meretas akun Instagram anak-anak saya, apalagi penyadapan telepon. Apakah mereka tidak punya pekerjaan lain?"
Seperti dilaporkan oleh indiatvnews.com, setelah tuduhan Priyanka Gandhi, pemerintah memerintahkan penyelidikan atas masalah tersebut.
Mengambil kebijakan “suo motu”, pengadilan memerintahkan penyelidikan atas tuduhan peretasan akun Instagram anak-anak Priyanka Gandhi dan Robert Vadra.
Menurut sumber, Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi mendekati Instagram dengan suo motu untuk menyelidiki tuduhan yang dibuat oleh Priyanka Gandhi tentang peretasan akun Instagram anak-anaknya. Instagram telah memberi tahu kementerian bahwa tuduhan itu salah dan sejauh ini tidak ada keluhan yang diajukan dari keluarga Gandhi atau atas nama siapa pun.
BACA JUGA:
Menurut sumber, Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi telah meminta Tim Tanggap Darurat Komputer untuk menyelidiki masalah tersebut. Di bawah protokol, tim juga dapat berbicara dengan Priyanka Gandhi dan anak-anaknya jika diperlukan.
Priyanka Gandhi pada Selasa lalu menuduh pemerintah meretas akun Instagram anak-anaknya. Setelah itu suaminya Robert Vadra mengancam akan menempuh jalur hukum dalam kasus tersebut.
Dalam obrolan eksklusif dengan IANS melalui telepon, Robert Vadra mengatakan pada Selasa, "Kami memiliki bukti dari apa yang kami katakan. Kami pasti akan menempuh jalur hukum. Kami percaya pada sistem peradilan. Cara pemerintah ini berperilaku, hanya upaya hukum dapat menghentikannya. Juga, ini tidak boleh terjadi pada anak-anak."