Bagikan:

JAKARTA - India sedang berusaha menggaet para produsen chip dunia, termasuk yang beroperasi di China untuk mendirikan pabrik di negara tersebut, dan mengubahnya menjadi pusat produksi semikonduktor.

Oleh karena itu, India rela mengucurkan dana 10,2 miliar dolar AS atau setara lebih dari Rp146 triliun. Rencana yang diungkapkan oleh Menteri Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Ashwini Vaishnaw muncul di tengah krisis semikonduktor yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

"Keputusan bersejarah ini akan mendorong pengembangan ekosistem semikonduktor lengkap, mulai dari desain, fabrikasi, pengemasan, dan pengujian," ucap Vaishnaw.

Krisis tersebut juga telah menyebabkan kekurangan global industri yang membutuhkannya, termasuk mobil baru. India ingin memikat negara-negara dengan menawarkan insentif ekonomi, termasuk produsen yang beroperasi di China.

Dilaporkan ABC News, Kamis, 16 Desember, negara itu berharap, para produsen mungkin bersedia pindah ke India karena sengketa perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan China.

Vaishnaw percaya bahwa insentif akan menarik perusahaan yang terlibat dalam berbagai bagian dari proses manufaktur semikonduktor. Pemerintah India akan memberikan dukungan fiskal hingga 50 persen dari biaya proyek untuk pembuat display dan semikonduktor yang memenuhi syarat.

Di samping itu, Press Trust of India (PTI) menyampaikan pemerintahnya turut mengharapkan investasi yang mendukung sektor semikonduktor akan membantu menciptakan 35.000 pekerjaan khusus dan pekerjaan tidak langsung bagi 100.000 orang.

Lainnya, PTI menyatakan India ingin mendorong manufaktur elektronik menjadi 300 miliar dolar AS dalam enam tahun mendatang dari dana yang sekarang 75 miliar dolar AS dengan chip semikonduktor sebagai bagian penting dari ekosistem tersebut.