VW Prediksi Kelangkaan Chip Global Akan Berlangsung Hingga Q3 2022, Meski Pandemi Mulai Reda
VW prediksi kelangkaan Chip masih berlanjut hingga Q3 tahun 2022. (foto: picabay)

Bagikan:

JAKARTA – Kepala Volkswagen AG Amerika Serikat menilai masalah kekurangan chip global akan terus berlangsung hingga kuartal ketiga tahun depan. Akan tetapi ia yakin industri otomotif akan mempertahankan disiplin yang telah menyebabkan penetapan harga kendaraan yang kuat dan menguntungkan perusahaan bahkan ketika pasokan semikonduktor nanti kembali ke normal.

Lock down akibat COVID-19 tahun lalu dan kekurangan chip berikutnya, telah mengurangi persediaan kendaraan, tetapi juga menghasilkan keuntungan yang kuat bagi sebagian besar perusahaan. Chief Executive VW Group of America, Scott Keogh, optimistis industri otomotif akan dapat mempertahankan keuntungan tersebut tanpa kembali ke praktik buruk di masa lalu.

"Ketika pasar bangkit kembali, itu tidak akan bertahan dengan jelas seperti itu," katanya dalam sebuah wawancara. "Ini akan tumbuh lebih kompetitif, tetapi secara terarah tren yang dimulai dengan krisis perumahan, yang dibawa melalui COVID-19 dan kekurangan chip, akan tetap benar."

"Mungkin tidak ada industri yang lebih baik dalam menghancurkan nilai margin daripada industri otomotif," tambah Keogh, seperti dikutip Reuters. "Mereka terlibat dalam perang harga ini dan segalanya menjadi benih. Saya lebih optimis."

Dia memperkirakan para eksekutif tidak ingin kembali ke hari-hari dengan persediaan mobil baru yang tinggi, diskon ritel besar-besaran, dan terus membanjiri pasar sewa.

"Memang, satu aktor nakal pasti bisa melempar kunci Inggris ke dalam mesin," kata Keogh. "Perusahaan melihat pabrik mereka dan melihat neraca mereka dan berkata, 'Kami menemukan cara untuk membuatnya bekerja'."

Penjualan kendaraan baru VW di Amerika Serikat naik lebih dari 21% hingga November lalu karena industri pulih dari lock down tahun lalu, tetapi pertumbuhan akan lebih rendah pada 2022 pada tingkat yang lebih dinormalisasi karena kekurangan chip berlangsung setidaknya hingga kuartal ketiga,” kata Keogh.

Dia mengatakan rebound industri otomotif AS akan lebih bertahap, yang akan mendorong pembuat mobil untuk mempertahankan disiplin mereka pada produksi dan harga. Meskipun demikian, dia melihat kenaikan harga kendaraan baru secara moderat karena produksi chip stabil dan pembuat mobil mengurangi fokus mereka pada penjual dengan margin tertinggi. "Harga tidak terbatas," kata Keogh.

Faktor lain yang akan memaksa pembuat mobil untuk mempertahankan disiplin harga adalah peluncuran kendaraan listrik, di mana perusahaan harus menurunkan harga untuk menarik pembeli sambil mempertahankan margin keuntungan, katanya.