Ini Operator Seluler yang Masih Alami Kendala Putus Jaringan Pasca Erupsi Gunung Semeru
Erupsi Gunung Semeru sempat mengganggu jaringan telekomunikasi. (foto; dok. BNMPB)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate telah meminta operator seluler untuk segera melakukan tindak lanjut dalam membenahi jaringan telekomunikasi di sekitar Gunung Semeru pasca erupsi.

Peristiwa ini, mengakibatkan aliran listrik padam di beberapa lokasi sehingga sebagian Base Transceiver Station (BTS) operator seluler tidak dapat digunakan, dan menyebabkan keruntuhan beberapa jembatan yang sehingga memutus kabel jaringan telekomunikasi atau backbone beberapa operator seluler.

Juru bicara Kemenkominfo, Dedy Permadi menjelaskan sampai dengan kemarin beberapa operator telekomunikasi masih mengalami kendala jaringan.

"Ini akibat tidak beroperasinya beberapa site BTS, dengan Indosat sebanyak delapan site BTS, XL Axiata sebanyak empat site BTS dan Smartfren sebanyak tujuh site BTS," ujar Dedy dalam keterangannya yang dikutip VOI, Selasa, 7 Desember.

"Sebelumnya sebanyak 10 site BTS milik Telkomsel juga sempat mengalami offline namun saat ini telah kembali beroperasi," imbuhnya.

Dedy menambahkan, beberapa operator seluler yang sampai sekarang masih mengalami kendala jaringan akibat putusnya backbone meliputi XL Axiata untuk jalur yang menghubungkan hut (pelindung kabel) Pasirian dan hut Pagedangan serta Biznet untuk jalur backbone sisi selatan Malang sampai dengan Lumajang.

"Sebelumnya, sebanyak dua ruas kabel Telkom juga terputus namun telah dilakukan pengalihan/rerouting ke ruas lainnya sehingga layanan secara umum telah kembali normal per 5 Desember 2021," kata Dedy.

Selain itu, jaringan backup backbone milik operator Fiberstar juga terdampak namun kini telah dimitigasi dengan menggunakan link Huawei Malang-Surabaya.

"Saat ini sedang dilakukan tindakan mitigasi berupa penyiapan genset untuk menghidupkan kembali BTS yang mati. Sementara untuk jalur backbone yang putus, para operator seluler tengah mencari backup jaringan yang tersedia dan jalur alternatif lainnya yang terdekat dengan jalur eksisting sebagai penyalur jaringan komunikasi lainnya," tutur Dedy.

Lebih lanjut, dikatakan Dedy, Kemenkominfo akan terus melakukan pengawasan terhadap ketersediaan jaringan telekomunikasi dan meminta operator seluler untuk segera melakukan pemulihan terhadap site seluler yang masih belum beroperasi, dan rerouting backbone yang terputus sehingga layanan telekomunikasi dapat digunakan kembali secara normal oleh masyarakat sekitar.

Bangun Media Center Sebagai Pusat Informasi Valid

Sementara itu, Kemenkominfo sendiri berencana untuk membangun media center guna membantu penyebaran informasi dan data terkait erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Direktur Pengelolaan Media, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Nursodik Gunarjo mengatakan tujuan membangun media center ini tak lain hanya untuk menyebarkan informasi yang akurat dan membangun komunikasi pada masyarakat.

"Kami memerlukan waktu untuk membangun media center representatif, tetapi untuk sementara yang ada adalah media center fungsional," ungkap Nursodik dalam konferensi persnya belum lama ini.

Namun, Nursodik menyatakan bahwa saat ini media center sudah perlahan mulai berjalan, "Meski masih menjadi satu dengan tenda BNPB, tetapi fakta, informasi dan data-data yang diperlukan masyarakat akan kita sebarluaskan melalui media center ini. Dan fungsinya sudah mulai berjalan," ucap Nursodik.

Rencananya, Nursodik menyatakan akan segera membangun media center terpisah dengan tenda BNPB, agar lebih memudahkan timnya untuk memberkkan informasi terbaru dari erupsi Gunung Semeru kepada seluruh masyarakat.

"Dalam waktu dekat kita mencoba membangun media center di lokasi sendiri, akan kita coba, namun saat ini yang paling dibutuhkan itu adalah fungsinya," tutur Nursodik.