JAKARTA - Apple akhirnya memulai pertempuran dengan menggugat NSO Group, mengklaim perusahaan Israel itu melanggar hukum Amerika Serikat (AS) dengan menjual cara-cara untuk meretas iPhone-nya.
Dalam gugatan, Apple mengatakan program NSO berupa spyware Pegasus dapat meretas produk andalannya dari jarak jauh yakni iPhone, adalah karya tentara bayaran abad ke-21 yang amoral.
Raksasa teknologi itu juga berusaha untuk memblokir perusahaan untuk bisa menggunakan produk Apple apa pun, sebuah langkah yang akan menghancurkan model bisnis NSO saat ini jika diberlakukan.
Hal ini karena Apple sedang berusaha untuk melindungi penggunanya dari penyalahgunaan dan bahaya lebih lanjut akibat dari teknologi NSO Group.
“Aktor yang disponsori negara seperti NSO Group menghabiskan jutaan dolar untuk teknologi pengawasan canggih tanpa akuntabilitas yang efektif. Itu perlu diubah," ungkap wakil presiden senior rekayasa perangkat lunak Apple, Craig Federighi.
Dilansir dari NBC News, Rabu, 24 November, spyware Pegasus dapat diinstal dari jarak jauh pada iPhone atau iPad target, dengan begitu orang atau organisasi yang menginstalnya dapat memberikan akses penuh pemilik Pegasus ke perangkat dan semua data yang disimpannya, tanpa disadari oleh pengguna perangkat.
Termasuk pesan teks, email dan bahkan merekam panggilan telepon. Pegasus awalnya dirancang dan dipasarkan oleh penciptanya NSO Group untuk memantau penjahat dan teroris.
Mengetahui banyak penggunanya terdampak serangan Pegasus, Apple langsung menghadirkan pembaruan patch keamanan iPhone di iOS 14.8 pada bulan September, untuk menutup kerentanan yang dilaporkan dieksploitasi oleh spyware NSO Group.
Namun, NSO Group telah lama bersikeras bahwa mereka hanya menyewakan teknologinya kepada pemerintah yang sah untuk tujuan melacak penjahat dan menegakkan hukum dan kepentingan.
Klaim tersebut langsung dimentahkan oleh para peneliti keamanan siber yang menemukan bahwa perangkat lunak NSO digunakan oleh pemerintah untuk memata-matai aktivis hak asasi manusia dan jurnalis di seluruh dunia.
"Ribuan nyawa terselamatkan di seluruh dunia berkat teknologi NSO Group yang digunakan oleh pelanggannya. Para pedofil dan teroris dapat dengan bebas beroperasi di tempat perlindungan teknologi, dan kami menyediakan alat yang sah kepada pemerintah untuk melawannya. NSO Group akan terus mengadvokasi kebenaran," ujar juru bicara NSO Group.
Meskipun kemungkinan kecil entitas pemerintah akan menginstal Pegasus di iPhone Anda untuk memantau aktivitas Anda, jika Anda penasaran, ada alat gratis yang memungkinkan Anda memeriksa apakah iPhone atau iPad Anda telah terinfeksi oleh spyware Pegasus, simak di bawah ini seperti dikutip dari CNET.
BACA JUGA:
Cobalah Instal iMazing
iMazing telah memperbarui aplikasi desktopnya untuk menyertakan Perangkat Verifikasi Seluler Amnesty International, yang dibuat untuk mendeteksi tanda-tanda spyware Pegasus pada perangkat. Menariknya, Anda bisa mengakses fitur tersebut dalam uji coba gratis.
Pertama Anda perlu mengunduh iMazing dari situs web resmi perusahaan iMazing.com dari komputer Anda. Kemudian instal iMazing dan buka. Pilih uji coba gratis.
Dengan iMazing terinstal dan berjalan, sambungkan iPhone atau iPad Anda ke komputer. Anda mungkin harus memasukkan kode Lock Screen pada perangkat Anda untuk menyetujui koneksi sebelum melanjutkan.
Selanjutnya, gulir ke bawah melalui opsi tindakan di sisi kanan iMazing lalu klik Detect Spyware. Setujui semua peraturan, dan klik Mulai Analisis, kemudian iPhone atau iPad Anda akan langsung dipindai untuk mendeteksi spyware.
Perlu diingat, alat ini bekerja dengan membuat cadangan lokal perangkat Anda, jadi Anda harus memastikan perangkat memiliki cukup ruang penyimpanan untuk cadangan.
Setelah proses dimulai, pastikan Anda membiarkan iPhone atau iPad Anda tetap terhubung hingga selesai. Saat iMazing selesai memindai, Anda akan ditunjukkan hasilnya, dan jika tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi dan memiliki 0 peringatan. Itu artinya iPhone atau perangkat Anda bersih dan aman dari spyware Pegasus.