JAKARTA - Porsche Macan generasi terbaru telah debut globalnya pada awal tahun ini. Namun, awal kiprahnya ditandai dengan performa kurang bagus. Pasalnya, SUV tersebut terdampak penarikan kembali (recall) di Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan InsideEVs, Selasa, 3 Desember, masalah tersebut melibatkan perangkat lunak yang berhubungan dengan unit kendali lampu depan dan perlu diprogram ulang demi mematuhi peraturan federal.
Sayangnya, pembaruan tersebut tidak dapat dilakukan secara over-the-air dan harus dilakukan di pusat layanan Porsche setempat.
National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), lampu bagian atas pada model Macan Electric tertentu tidak dikalibrasi dengan benar dan mungkin bersinar terlalu terang sehingga dapat mengurangi jarak pandang bagi pengemudi yang datang dan dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Karena kesalahan pada data kumpulan data perangkat lunak, Macan yang terdampak merupakan sesuai dengan spesifikasi Economic Commision for Europe (ECE), sementara spesifikasi AS harus mematuhi standar Federal Motor Vehicle Safety Standard (FMVSS).
Disebutkan bahwa sebanyak 2.941 unit Porsche Macan Electric yang dirakit antara 15 Maret 2024 hingga 4 November 2024 terdampak dari masalah tersebut.
BACA JUGA:
Sementara itu, pabrikan dari Jerman sudah merancang lampu depan sesuai dengan standar FMVSS pada kendaraan rakitan setelah 18 November.
Dilaporkan bahwa pemilik kendaraan yang terdampak harus datang ke pusat layanan Porsche dan perbaikannya tidak dipungut biaya apapun. Pabrikan akan memberitahu pihak dealer pada 11 Desember. Sedangkan, pemilik mobil akan diberitahu pada 24 Januari 2025.
Berbeda dengan pasar regional Eropa dengan peraturan emisi yang ketat, Porsche Macan Electric dijual di negeri paman Sam berdampingan dengan model bermesin bensin murni. Kini, mobil tersebut telah dijual mulai dari 75.300 dolar AS (Rp1,197 miliar).