JAKARTA - Kendaraan listrik tengah menjadi booming di industri otomotif global juga di tanah air. Namun, tak sedikit yang masih mempertanyakan berbagai hal salah satunya apa yang akan terjadi ketika baterai EV berada pada angka nol persen.
Menjawab hal ini, Technical Expert PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) Sugiartono mengungkapkan bahwa ternyata mobil listrik masih dapat berjalan walaupun dalam keadaan baterai nol persen sekalipun.
“Ini sebenarnya berada dalam buffer zone. Jadi, walaupun sudah berada di angka nol persen, EV masih bisa berjalan untuk mencapai SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) terdekat,” kata Sugiartono kepada media di Semarang, Selasa, 9 Oktober.
Sugiartono juga mengungkap meski baterai EV dalam keadaan nol persen, kendaraan tersebut masih bisa berjalan sejauh 2 km hingga hampir 4 km.
“Situasi ini sudah dipikirkan oleh engineer, jadi dalam keadaan nol persen masih bisa berjalan 2-3 km. Bahkan, bisa mencapai hampir 4 km,” tambahnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Product Expert PT HMID Moh Ikhsan Satriawinandi menambahkan meskipun baterai EV telah mencapai nol persen, sistem kelistrikan pada mobil listrik masih bisa berfungsi seperti seharusnya.
“Yang habis kan baterai utama, sementara kontrol mobil dari baterai 12V. Jadi kelistrikannya dapat beroperasi,” jelasnya.
Dengan demikian, ia membeberkan bahwa mobil listrik yang kehabisan daya masih berpindah transmisi ke N (netral) demi memudahkan pengguna kendaraan untuk mendorongnya menuju tempat pengisian daya.
“Ini bisa dipindahkan ke N, sehingga mobil dapat dengan mudah didorong,” jelas Ikhsan.
Meskipun demikian, Professional of Cell Technology Assembly PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Muhammad Afif menambah Hyundai tidak menyarankan penggunaan EV hingga nol persen dan mengimbau untuk segera mengisi daya sebelum 20 persen.
“Misal sedang melakukan perjalanan jauh tentu jarak antar SPKLU lebih jauh, jadi disarankan untuk sisakan daya pada 20 persen itu bisa untuk berjaga-jaga,” ungkap Afif.