Bagikan:

JAKARTA - Dalam rangka membangun ekosistem EV di Indonesia, Wuling Motors mengumumkan berencana akan memproduksi baterai kendaraan listrik secara lokal yang akan dinamakan MAGIC Battery.

Ini merupakan wujud nyata pabrikan dari China dalam berperan aktif untuk industri otomotif tanah air, sekaligus menawarkan mobilitas masa depan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia.

Marketing Operation Director Wuling Motors Liu Yan, mengatakan pihaknya akan memproduksi baterai EV pada akhir 2024 mendatang.

“Wuling akan meneruskan langkahnya untuk memproduksi baterai Wuling EV di Indonesia pada akhir tahun 2024. Langkah ini sebagai bentuk komitmen kami dalam berpartisipasi membangun ekosistem ramah lingkungan di Indonesia dan menambah kenyamanan serta ketenangan bagi setiap pemilik EV Wuling,” kata Liu Yan dalam keterangannya, Sabtu, 21 September.

Nama MAGIC Battery ini memiliki singkatan dari ‘M’ sebagai Multifunction Unitize Structure Technology, ‘A’ ialah Advanced Cell Safety, ‘G’ merupakan Greater Performance, ‘I’ mewakili Intelligent Management, dan ‘C’ untuk Combustion Free.

Multifunction Unitized Structure Technology (MUST) yang terinspirasi dari desain sayap pesawat. Secara umumnya, struktur, panel samping, dan lapisan pendingin merupakan 3 komponen yang berbeda. Namun MAGIC Battery mengintegrasikan ketiga bagian ini menjadi satu bagian fungsional, membentuk struktur baterai yang sangat ringan dan berkekuatan tinggi.

MAGIC Battery mengandung sel-sel baterai yang canggih (Advanced Cell Safety). Disebut advanced cell safety karena adanya peningkatan struktur di dalam sel baterai termasuk juga penggunaan lapisan keramik sebagai konduktor panas yang rendah. Sehingga bisa meminimalisir terjadinya konslet, bocor, penguapan hingga panas berlebih.

Dengan mengaplikasikan MUST dan Advanced Cell Safety menjadikan kemampuan MAGIC Battery meningkat (Greater Performance) baik dari sisi performa maupun tingkat keamanannya.

Sistem ini memadukan dua sumber pintar untuk mengawasi kondisi baterai. Pertama adalah High Precision Battery Management System (BMS) yang dapat memonitor secara real-time. Kedua ialah AI berbasis Cloud bisa memonitor 240 pengawasan keamanan dan lebih dari 80 peringatan bila terjadi kesalahan. Manajemen cerdas (Intelligent Management) ini memastikan baterai dapat dipantau dengan akurasi tinggi sepanjang siklus hidupnya, sehingga memberikan keamanan menyeluruh bagi para pengguna.