Bagikan:

JAKARTA - Pilihan mobil listrik yang ada di Indonesia semakin banyak dan dengan banyaknya pilihan yang tersedia, memilih mobil listrik yang tepat bisa menjadi tugas yang membingungkan. 

Mobil listrik pun kini hadir dalam berbagai model, dari yang berukuran kecil dan ekonomis hingga SUV yang lebih besar dan mewah.

“Memilih mobil listrik memerlukan pertimbangan yang matang sebenarnya, dimulai dari fungsi utama yang diharapkan dan kesiapan keuangan pribadi. Apakah benar-benar ingin beralih ke kendaraan listrik atau hanya sekadar mencoba pengalaman baru dan ada kelebihan uang?” kata pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu, dilansir dari ANTARA, Selasa, 27 Agustus.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan kebutuhan dan anggaran. Pertimbangkan jarak tempuh harian, kapasitas penumpang dan barang, serta anggaran yang tersedia. Keputusan ini akan membantu mengidentifikasi tipe mobil listrik yang paling cocok.

Selanjutnya, perhatikan spesifikasi teknis mobil listrik yang hendak dibeli. Pastikan untuk memahami kapasitas baterai, jarak tempuh, waktu pengisian daya, serta fitur keselamatan yang ditawarkan.

Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa mobil yang dibeli dapat memenuhi kebutuhan harian dan menawarkan keamanan yang memadai, ujarnya.

“Bandingkan spesifikasi (dengan mobil listrik lain), harga, dan ulasan pengguna, serta lakukan uji coba (test drive) jika memungkinkan,” tambah Yannes.

Infrastruktur pengisian daya juga merupakan faktor penting dalam memilih mobil listrik. Pastikan Anda memiliki akses yang memadai ke stasiun pengisian daya, baik di rumah maupun di stasiun umum. di area tempat tinggal maupun tempat mobilisasi harian.

Melakukan riset menyeluruh mengenai berbagai merek dan model mobil listrik yang tersedia di pasar juga sangat dianjurkan, ungkap Yannes.

Selain itu, reputasi sebuah merek, menurut Yannes, menjadi pertimbangan yang tidak kalah penting. Pilihlah mobil dari merek yang dikenal memiliki garansi baterai yang memadai dan didukung oleh jaringan layanan purna jual 3S (Sales-Service-Spareparts) yang luas.

Hal ini akan memberikan ketenangan dalam jangka panjang, terutama terkait dengan ketersediaan suku cadang dan layanan servis.

 "Biaya menjadi aspek berikutnya yang perlu diperhatikan, bukan hanya harga beli tetapi juga biaya pengisian daya, perawatan, dan asuransi. Bandingkan dengan biaya kepemilikan mobil konvensional untuk memahami nilai ekonomis jangka panjang," pungkas Yannes.