JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan sektor perumahan menjadi investasi yang paling diminati investor dalam pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.
Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya mengatakan, hingga saat ini Letter of Intent (LoI) yang diterima oleh OIKN mencapai lebih dari 300 LoI.
"Sektor perumahan masih menjadi sektor yang banyak peminat di IKN Nusantara," ujar Achmad Jaka Santos Adiwijaya di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa 14 November.
Hal ini terlihat dari 130 LoI terkait sektor perumahan yang diterima oleh OIKN. Selain perumahan, sektor kedua yang paling banyak peminatan di IKN adalah sektor komersial dengan 71 LoI.
Sektor pendidikan menjadi sektor ketiga yang juga diminati dalam pembangunan IKN dengan 63 LoI.
Sektor transportasi dan fasilitas kesehatan masing-masing menjadi sektor keempat serta kelima yang paling banyak peminat di IKN Nusantara.
Menurut Achmad Jaka Santos Adiwijaya, untuk LoI pada sektor transportasi berkaitan dengan penyediaan dengan transportasi publik yang cerdas dan ramah lingkungan, seperti bus listrik.
Transportasi ramah lingkungan menjadi penting, karena kendaraan-kendaraan yang diperbolehkan masuk dan melintas di IKN merupakan kendaraan-kendaraan ramah lingkungan atau berbasis energi baru terbarukan.
Diketahui, Pemerintah sangat membuka peluang masuknya investasi di bidang perumahan dan properti di Ibu Kota Nusantara (IKN).
BACA JUGA:
Kebutuhan rumah di IKN sangat besar karena pusat pemerintahan pindah ke sana diikuti dengan para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan petugas hankam serta masyarakat umum.
Peluang masuknya investasi di bidang perumahan dan properti di Ibu Kota Nusantara (IKN) sangat prospektif. Hal ini dikarenakan kebutuhan rumah di IKN sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 63/2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara sekitar 16.000 rumah.
Pemerintah melihat bahwa sektor perumahan dan properti tetap tumbuh kuat dengan semakin masifnya pembangunan infrastruktur di IKN.
Guna meningkatkan investasi di sektor properti di IKN, Pemerintah juga terus menggandeng berbagai mitra kerja baik asosiasi pengembang dan perbankan dengan berbagai kebijakan yang dapat memperkuat pertumbuhan perumahan dan properti di Indonesia.