JAKARTA - Suzuki telah mengonfirmasi ekspor SUV kompak Fronx, yang dirakit di India, ke Jepang, menandai peluncuran perdana model ini di negeri Sakura. Langkah ini menunjukkan kepercayaan diri Suzuki terhadap potensi pasar Jepang untuk kendaraan ini.
Managing Director & CEO Maruti Suzuki India, Hisashi Takeuchi, menyatakan bahwa keputusan ekspor ini didasarkan pada keyakinan bahwa Fronx akan laris di Jepang.
“Ekspor ini menjadi bukti kemampuan Maruti Suzuki dalam memproduksi kendaraan kelas dunia yang memadukan teknologi canggih, performa luar biasa, keselamatan internasional, dan standar kualitas tinggi,” ujar Takeuchi, seperti dikutip dari Gaadiwaadi, Jumat, 16 Agustus.
Pengiriman perdana ini mencakup lebih dari 1.600 unit Fronx, yang diberangkatkan dari Pelabuhan Pipavav, Gujarat, India, menuju Jepang. Peluncuran resmi di Jepang dijadwalkan pada musim gugur 2024.
Fronx menjadi model kedua yang diekspor dari India ke Jepang setelah Baleno terbaru pada 2016. SUV ini pertama kali diperkenalkan pada April 2023 dan mencatat penjualan 100.000 unit hanya dalam waktu 10 bulan. Selain Jepang, Fronx juga diekspor ke Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.
BACA JUGA:
Di Indonesia, Fronx dikabarkan sebagai kandidat pengganti Suzuki Ignis, meskipun PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) belum memberikan konfirmasi resmi terkait hal ini.
Fronx hadir dengan dua pilihan mesin: 1.200 cc dan 1.000 cc turbo. Mesin 1.000 cc turbo mampu menghasilkan daya 98 dk dan torsi maksimal 147 Nm, dengan opsi transmisi manual lima percepatan dan otomatis enam percepatan. Varian 1.200 cc menawarkan tenaga 88 dk dan torsi puncak 113 Nm, dengan transmisi manual lima percepatan dan AMT lima percepatan.
Salah satu keunggulan Fronx adalah efisiensi bahan bakarnya. Varian manual 1.200 cc mampu mencatat konsumsi BBM hingga 21,79 km/liter, sementara versi otomatisnya mencapai 22,89 km/liter. Untuk varian 1.000 cc turbo, konsumsi BBM adalah 21,5 km/liter untuk transmisi manual dan 20 km/liter untuk transmisi otomatis.